Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Ledakan Keras Dekat Istana Presiden

Kompas.com - 17/03/2009, 03:39 WIB

Antananarivo, Senin - Pemimpin oposisi Madagaskar, Andry Rajoelina, Senin (16/3), menolak tawaran referendum dari Presiden Marc Ravalomanana sehingga membuat situasi politik di negara itu tetap tak menentu. Sejumlah ledakan keras terdengar dekat istana kepresidenan, bagian akhir dari perseteruan Ravalomanana dan Rajoelina.

”Kami tidak tertarik pada referendum ini,” kata Rajoelina kepada wartawan. Ravalomanana hari Minggu menawarkan referendum setelah dia dengan tegas menolak seruan pengunduran diri dari Rajoelina. Referendum diharapkan bisa menyelesaikan krisis politik selama tiga bulan ini di negara pulau itu.

Sebelum sebuah rapat umum oposisi, Rajoelina yang matan pekerja hiburan itu mengatakan bahwa referendum telah terjadi dan dirinya sebagai pemenang. Rajoelina yang juga Wali Kota Antananarivo mengklaim dirinya pemimpin de facto Madagaskar.

”Referendum telah terjadi. Rakyat telah menyatakan diri mereka. Tidak perlu mengadakan sebuah referendum. Pengunduran diri Ravalomanana adalah solusinya,” ujar Rajoelina.

Saksi dan pejabat, Senin, mengatakan, dua atau tiga ledakan terjadi sekitar satu kilometer dari istana. Namun, tidak ada indikasi ledakan-ledakan itu merupakan sebuah serangan kepada Ravalomanana. Para pendukung Ravalomanana berkumpul di luar istana, bertekad menghadapi serangan oposisi.

”Ada dua ledakan keras sekitar pukul tiga pagi, tetapi saya tidak tahu di mana. Cukup kuat untuk mengguncang rumah,” kata Solanje Rasoamanana, seorang warga setempat.

Seorang kolonel dalam pasukan pengawal kepresidenan mengatakan, tiga peluru meriam mendarat di jalan dekat istana.

Pernyataan di Radio Mada milik presiden mengatakan, lima kendaraan dengan orang bertopeng terlihat pergi setelah ledakan itu. (Reuters/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com