Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi Pemilu Pun Sampai ke "Balik Jeruji Besi"

Kompas.com - 02/03/2009, 15:04 WIB

CIREBON, SENIN — Komisi Pemilihan Umum Kota Cirebon makin gencar menyosialisasikan aturan dan tata cara terbaru Pemilu 2009 kepada calon pemilih, termasuk warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Cirebon.

Tidak banyak komentar dari para narapida yang menganggap sosialisasi kurang meresap. Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cirebon Nur Achmad Santosa mengatakan, Senin (2/3), dia sengaja mengundang KPU untuk bersosialisasi aturan pemilihan dan cara pemilihan pada Pemilu 2009.

Terlebih lagi, adanya perubahan dari mencoblos menjadi menconteng sehingga dibutuhkan contoh agar para warga binaan dan karyawan di Lapas Cirebon tidak salah menconteng maupun menyatakan kesahan surat suara pada hari pemilihan. "Terlebih lagi, sesuai kepres terbaru, seluruh penghuni lapas atau rutan boleh memilih selama punya syarat, yaitu haknya tidak dicabut pada saat pengadilan," ujar Nur.

Pada kesempatan tersebut, KPU menjelaskan cara menconteng yang benar serta menunjukkan bentuk surat suara yang dianggap sah. Termasuk, adanya tanda dua contengan pada satu kolom yang sama, seperti pada gambar partai dan nama atau nomor calon legislatifnya. Surat suara yang dicoblos (tercoblos) juga dianggap sah.

Namun, peserta tetap diimbau untuk menconteng satu kali pada setiap lembar surat suara. "Untuk yang tercoblos, kemungkinan memang ada, tetapi kecil. Sebab, KPU tidak menyiapkan alat pencoblos dan tidak ada lagi alas mencoblos," kata Subhan Alba, anggota KPU Kota Cirebon.

Subhan mengakui, suara para narapidana di lapas sangat berarti karena jumlah mereka sangat banyak. Setidaknya, ada 600 warga binaan yang akan memilih di Lapas Cirebon, yang terbagi dalam dua tempat pemungutan suara (TPS). Apabila tidak diperhatikan, potensi golput dan suara tidak sah di tiap TPS yang ada di lapas maupun rutan akan makin besar.

Sayangnya, bagi beberapa warga binaan Lapas Cirebon, kegiatan sosialisasi kurang bermanfaat, tidak tepat sasaran, dan malah jadi sumber bahan hiburan penghuni lapas yang haus informasi. "Lumayan Mas, buat hiburan. Soal pencontengan, napi di sini kebanyakan sudah tahu dan tidak akan kesulitan," kata Arif (32), salah seorang napi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com