Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2013, 23:36 WIB

KABUL, KOMPAS.com — Taliban dikabarkan memenggal dua anak laki-laki di Provinsi Kandahar, Afganistan, karena dianggap menjadi mata-mata. Demikian pernyataan sejumlah pejabat.

Juru bicara gubernur Provinsi Kandahar mengatakan kepada BBC, salah seorang anak laki-laki yang dipenggal baru berusia 10 tahun.

Anak itu dilaporkan secara rutin menerima bantuan makanan dari polisi di kawasan Zhari untuk membantu keluarganya.

Gubernur Kandahar mengecam pemenggalan itu sebagai apa yang disebutkan tidak manusiawi dan tidak Islami.

Taliban menyanggah membunuh anak laki-laki itu dan mengecam langkah tersebut.

Tidak ada rincian lebih lanjut tentang anak laki lain yang dikabarkan berusia 16 tahun.

Pada tahun 2012, Taliban dituduh memenggal anak laki-laki berusia 12 tahun dan anak perempuan berumur 7 tahun di kawasan selatan dan timur Afganistan.

Taliban juga menyanggah bertanggung jawab atas tuduhan pemenggalan itu.  

Pemenggalan terjadi hari Minggu

Wartawan BBC Mahfouz Zubaide di Kabul mengatakan, anak laki-laki berusia 10 tahun yang dipenggal itu berasal dari keluarga miskin dan sering membawa makanan dari polisi untuk keluarganya.

Pemenggalannya dilaporkan terjadi Minggu (9/6/2013), tetapi berita ini baru muncul Senin (10/6/2013), saat pemerintah provinsi mengecam tindakan tersebut dan mendesak masyarakat untuk melaporkan tindakan mencurigakan.

Pemerintah Provinsi Kandahar juga melaporkan, Taliban juga diduga memenggal seorang remaja berusia 16 tahun.

Juru Bicara Taliban Qari Yousef Ahmadi menekankan kepada BBC bahwa kelompok itu tidak pernah memenggal anak-anak di kawasan tersebut.

Namun, sejumlah laporan menyebutkan, Taliban sering menyerang orang yang mereka curigai bekerja sama dengan polisi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com