Pemerintah Korea Selatan mengkritik dan menilai kunjungan pembantu Perdana Menteri Jepang, Isao Iijima, ke Pyongyang, Selasa (14/5), sebagai ”tak membantu” dan memperlemah kekompakan di antara mereka dalam menghadapi negeri komunis Korut.
Selain Korsel, Pemerintah AS pun terkejut dengan kunjungan itu. Kekecewaan disuarakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel, Cho Tai-young, dan perwakilan AS di Korut, Glyn Davies, secara terpisah.
”Sangatlah penting AS dan dua sekutu terdekatnya (Jepang dan Korsel) terus bekerja secara tandem. Dengan pertimbangan itu, kami pikir kunjungan Iijima ke Korut sama sekali tak membantu,” ujar Cho.
Sementara saat berbicara di Tokyo, Davies mengaku tak mau berspekulasi tentang apa yang telah terjadi dan memilih menunggu penjelasan Pemerintah Jepang.
Namun, langkah Jepang itu disambut positif oleh China lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri-nya, Hong Lei.(AFP/DWA)