TEHERAN, KOMPAS.com — Kepolisian Iran, Senin (13/5/2013), membantah telah membunuh sekelompok warga Afganistan yang memasuki Iran dengan cara ilegal.
"Kami belum mengonfirmasi laporan itu," kata deputi komandan pasukan perbatasan Kolonel Hamd Sharghi menanggapi kabar sejumlah media.
Sharghi mengatakan, tidak ada kabar terkait pembunuhan warga Afganistan di perbatasan yang dilaporkan kepadanya dan menegaskan kabar tersebut salah.
Sebelumnya, pada Minggu (12/5/2013), Pemerintah Afganistan memanggil duta besar Iran untuk memprotes pembunuhan 10 warga Afganistan oleh polisi Iran saat mereka mencoba memasuki Iran secara ilegal.
Para imigran gelap itu—menurut Pemerintah Afganistan—ditembak mati pada Jumat (10/5/2013) saat sekitar 200 warga Afganistan mencoba memasuki Iran dari distrik Lash Wa Juwayn di Provinsi Farah.
"Menembaki warga sipil warga Afganistan yang ingin memasuki wilayah Iran untuk bekerja bertentangan dengan agama, budaya, dan hubungan bertetangga yang baik," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Afganistan.
Ribuan warga Afganistan memasuki wilayah Iran secara ilegal setiap tahun untuk mencari pekerjaan. Sekitar 2,4 juta orang Afganistan—pengungsi dan imigran gelap—tinggal di Iran. Sebagian besar dari mereka masuk ke Iran pascainvasi Uni Soviet 1979.
Pada Desember 2012, pengunjuk rasa Afganistan berusaha menyerang konsulat Iran di Herat sebagai protes dugaan pembunuhan imigran Afganistan oleh pasukan keamanan Iran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.