Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stroke Ringan, Presiden Dirujuk ke Paris

Kompas.com - 29/04/2013, 02:57 WIB

Paris, Minggu - Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika dirawat di salah satu rumah sakit di Paris, Minggu (28/4), akibat terserang stroke ringan. Dia dirujuk atas permintaan dokter yang merawatnya di Algiers, ibu kota Aljazair, sehari sebelumnya.

Pemindahan tempat perawatan Bouteflika menimbulkan spekulasi di kalangan media di kawasan Afrika Utara dan Barat. Ini terutama terkait kemampuan Bouteflika dalam menuntaskan masa kepemimpinannya, yang kurang dari setahun menjelang pelaksanaan pemilu.

Menurut kantor berita Aljazair, APS, pria berusia 76 tahun yang berkuasa sejak 27 April 1999 itu terkena ”serangan iskemia sementara” atau stroke ringan, Sabtu. Ketika itu, seperti disampaikan oleh Direktur National Sports Medicine Centre, Aljazair, Rachid Bougherbal, sempat terjadi penyumbatan aliran darah ke otak sang Presiden.

”Sebuah pemeriksaan awal telah dilakukan dan Presiden harus beristirahat agar bisa menjalani pemeriksaan lanjutan,” kata Bougherbal, seperti dikutip APS. Dia menegaskan, tidak ada alasan untuk merasa cemas sedikit pun.

Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), serangan iskemia sementara adalah peringatan untuk segera mengambil tindakan yang serius. Perdana Menteri Aljazair Abdelmalek Sellal meminta warga tenang. ”Tidak ada hal yang disembunyikan,” katanya, seperti diberitakan oleh radio di Algiers.

Menurut APS, Presiden Bouteflika tiba di Perancis, Minggu. Pria kelahiran Oudja, Aljazair, 2 Maret 1937 ini dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan di sebuah rumah sakit di Paris atas rekomendasi dokter pribadinya.

Pahlawan

Bouteflika adalah salah satu pahlawan perang kemerdekaan Aljazair dari penindasan Perancis dan operator politik yang kejam. Perang berlangsung selama delapan tahun, yakni dari 1954 hingga 1962.

Dia memiliki reputasi internasional karena berhasil memulihkan stabilitas Aljazair dari satu dekade perang berdarah setelah kemerdekaan. Di dalam negeri, namanya mengilhami rasa takut dan kagum. Bagi banyak warga Aljazair, ia adalah figur ayah yang bisa mengakhiri perang saudara yang menewaskan 150.000 orang pada tahun 1992.

Ketika pecah gelombang protes massa prodemokrasi yang disebut Musim Semi Arab, Bouteflika tidak luput dari hujatan dan protes massa. Dia tetap tegar setelah menawarkan reformasi di beberapa sektor vital, termasuk kenaikan gaji dan pinjaman gratis kepada kaum muda penganggur. Lebih dari 70 persen warga Aljazair adalah generasi berusia di bawah 30 tahun. Sekitar 21 persen di antaranya tunakarya.(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com