Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomat AS Temui Keluarga Tsarnaev di Dagestan

Kompas.com - 25/04/2013, 13:28 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Sejumlah diplomat Amerika Serikat dari Kedubes AS di Moskwa dikabarkan berangkat ke kawasan Dagestan, Rusia, untuk menanyai orangtua para tersangka bom Boston, Anzor dan Zubeidat Tsarnaev.

Seorang pejabat kedutaan besar mengatakan, perjalanan ke Dagestan itu merupakan bentuk kerja sama dengan FBI dan Pemerintah Rusia terkait pengeboman yang dilakukan Tamerlan dan Dzokhar Tsarnaev.

Kedua orangtua tersangka saat ini tinggal di Dagestan, wilayah Rusia di dekat Laut Kaspia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kedua saudara Tamerlan tinggal di kawasan ini sebelum pindah ke AS sekitar 10 tahun lalu.

Penyelidikan ini muncul di tengah pertanyaan bagaimana Pemerintah AS bisa tidak melihat gejala-gejala krusial yang seharusnya menimbulkan kecurigaan terhadap kedua bersaudara Tsarnaev itu.

Sejumlah tanda krusial itu adalah perjalanan Tamerlan selama enam bulan ke Dagestan dan Chechnya pada 2012 lalu.

Seorang sumber anggota aparat keamanan Rusia kepada AFP mengatakan, di Dagestan, Tamerlan setidaknya terlihat empat kali bersama seseorang yang diduga terkait dengan kelompok radikal bawah tanah. Namun, saat itu, tak ada alasan apa pun untuk menahan Tamerlan.

Setelah berkawan dengan pria berjanggut merah itu, yang hanya diketahui bernama Misha itu, Tamerlan berhenti berlatih tinju dan juga mengakhiri studi musiknya. Demikian pengakuan keluarga Tamerlan.

Tamerlan kemudian menjadi sangat vokal dan menentang perang di Afganistan dan Irak. Dia juga membaca situs berita yang mengklaim CIA adalah dalang tragedi 11 September 2001 dan upaya Yahudi untuk menguasai dunia.

"Entah bagaimana, orang itu mengambil otak Tamerlan," kata paman Tamerlan, Ruslan Tsarni, yang mengingat pembicaraan soal Misha dengan ayah Tamerlan.

Belum diketahui apakah FBI sudah berbicara atau berusaha berbicara dengan Misha. Namun, upaya berbagai media untuk melacak jejak pria ini berakhir dengan kegagalan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com