Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpul Besanan Pencinta Sugar Glider

Kompas.com - 21/04/2013, 05:38 WIB

Meski hujan terus mengguyur Jakarta, lebih dari 20 anak muda hadir dalam acara berkumpul rutin pencinta oposum layang di Tribeca Mal Central Park, beberapa pekan lalu. Tak hanya pemiliknya yang saling berkenalan, oposum layang pun bisa menemukan jodohnya di ajang ini.

Jika oposum layang sudah mulai menunjukkan ketertarikan kepada lawan jenis, pemiliknya akan berunding untuk menggabungkan mereka dalam satu kandang. Mereka lantas menyepakati pembagian anak jika oposum layang telah beranak.

Oposum layang termasuk binatang marsupialia atau mamalia berkantong. Ketika lahir, binatang ini hanya sebesar butiran beras sebelum kemudian tumbuh dan berkembang di kantong induknya selama sekitar delapan pekan.

Anggota komunitas ini menyarankan agar penggemar oposum layang mulai mengadopsi binatang peliharaannya minimal sejak usia dua bulan. Pada usia tersebut bayi oposum layang sudah siap lepas dari induknya dan dengan mudah beradaptasi dengan pemilik baru.

Pencinta oposum layang lainnya, Regen, lantas menunjukkan bayi oposum layang mungil yang baru dibelinya dari seorang teman. Ia tertarik menambah jumlah oposum layang miliknya meski sudah memiliki sepasang oposum layang lain di rumah.

Oposum layang pendatang baru tersebut harus ekstra dijaga sebelum benar-benar diterima dalam kelompok. Sebagai binatang yang berkoloni, mereka butuh pengenalan dengan saling mencium bau sebelum akhirnya menjadi satu koloni. ”Mulai dari kecil dipelihara enggak minat dijual,” kata Regen.

Regen menggenggam dengan lembut untuk memberi kehangatan pada bayi oposum layang berumur 1,5 bulan itu. Pencinta oposum layang harus sangat hati-hati dengan membeli oposum layang yang jelas identitasnya.

Oposum layang yang banyak dijual di pinggir jalan biasanya sudah dijinakkan dengan dipotong giginya. Padahal pemotongan gigi itu menyakitkan serta justru akan mempermudah munculnya penyakit radang gusi dan memunculkan trauma.

Dari ajang kumpul komunitas itu pula pencinta oposum layang bisa belajar banyak tentang cara perawatan hingga penyakit yang mungkin diderita. Demam memelihara oposum layang mulai terlihat pada 2011. Saat ini anggota komunitas pencintanya di Jakarta telah mencapai lebih dari 80 orang.

Binatang ”nocturnal”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com