Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan, kejadian memalukan yang dialami Persibo tak hanya tanggung jawab manajer klub Persibo, tetapi juga PSSI. Karena itu, PSSI harus memberikan klarifikasi. ”Namun, saya belum juga mendapatkan klarifikasi atas kejadian itu dari manajer klub maupun dari PSSI,” kata Roy.
Imam Nurcahyo, juru bicara Persibo, menyatakan, sejak awal klubnya kekurangan dana untuk mengikuti Piala AFC. Namun, PSSI tetap meminta klubnya untuk berpartisipasi di ajang itu. ”PSSI mengatakan, Indonesia akan kehilangan tempat jika Persibo menarik diri. PSSI juga berjanji akan menyediakan dana, tetapi hal itu tidak pernah dilakukan,” katanya kepada AFP.
Sebelumnya, berdasarkan surat elektronik yang diterima Kompas pada 27 Maret lalu, CEO Persibo Ferry Kodrat menyatakan, ia memasrahkan keikutsertaan klubnya di Piala AFC kepada PSSI. Hal itu dilakukan karena Persibo tidak berhasil mendapatkan bantuan dana.
Persibo masih menyisakan dua laga di Piala AFC, di kandang melawan Yangon United (Myanmar), 24 April, dan tandang versus New Radiant SC (Maladewa) pada 1 Mei.