Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Luas di Jambi Hanya di Atas Kertas

Kompas.com - 06/04/2013, 03:36 WIB

Ketua Forum Peduli Harimau Sumatera Dolly Priatna mengatakan, harimau tangkapan akan sulit bertahan hidup jika dilepas ke habitat baru di hutan Jambi. Harimau membutuhkan ruang jelajah yang luas, sementara hutan tersisa sudah dihuni satwa lain. Sumber makanan pun terbatas. Pelepasliaran akan membuat harimau kelaparan. Untuk menghindari konflik dengan satwa lain, harimau akan mencari ruang lain atau keluar hutan. Itu tentu mengulang konflik dengan manusia.

Dalam lima tahun terakhir, satwa-satwa liar tangkapan selalu dilepasliarkan di luar daerah. Masih ingat kasus konflik harimau Salma tahun 2009? Salma yang belum lama melahirkan dan anak-anaknya dicuri warga, ditangkap petugas BKSDA karena telah menewaskan 11 warga. Setelah dikarantina, Salma kemudian dibawa ke pusat konservasi di Lampung.

Bulan lalu, petugas juga menerima dua bayi harimau korban perburuan liar. Keduanya pun dikirim ke pusat konservasi Jatim Park.

Direktur Komunikasi Komunitas Konservasi Indonesia Warsi Jambi Rudi Syaf mengkritik penangkapan dan relokasi satwa liar. Pemerintah dan swasta harus mengatasi konflik yang berulang setiap tahun. Dalam masifnya pembukaan hutan, perlu dipikirkan membangun koridor- koridor satwa agar satwa tidak sampai harus keluar hutan untuk mencari makanan. (Irma Tambunan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com