Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NC Wakili Suriah di Liga Arab

Kompas.com - 27/03/2013, 03:02 WIB

Membela diri

Khatib menyampaikan, rakyat Suriah hanya ingin memiliki kemampuan minimum untuk membela diri dalam menghadapi kekejaman rezim Presiden Assad.

Khatib menegaskan, tidak masuk akal jika ada semacam pembiaran selama dua tahun atas aksi rezim Damaskus yang secara membabi buta menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk rudal Scud, dalam membantai rakyat Suriah.

Seperti diketahui, alasan Khatib mengundurkan diri dari jabatan ketua NC, Minggu lalu, adalah ia menilai masyarakat internasional tak serius membela revolusi rakyat Suriah.

Khatib juga mengungkapkan, pihaknya telah meminta secara khusus kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry agar rudal Patriot milik NATO, yang ditempatkan di Turki selatan dekat perbatasan Suriah, juga bisa digunakan untuk melindungi wilayah Suriah utara dari serangan udara dan rudal rezim Presiden Assad.

Menurut Khatib, Kerry sedang mempelajari permintaannya tersebut.

Khatib juga berjanji, setelah mendapatkan kursi di Liga Arab, NC akan berjuang mendapat kursi di PBB.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Ahmet Davutoglu, yang menjadi tamu kehormatan pada KTT Liga Arab ini, mengatakan, Turki menyambut baik NC yang mewakili rakyat Suriah dan secara resmi mendapat kursi Liga Arab.

Davutoglu berjanji Turki akan membantu memperjuangkan NC mendapatkan kursi di PBB.

Menlu Turki itu menyebutkan, perlindungan rakyat Suriah adalah tanggung jawab masyarakat internasional. Ia meminta masa transisi bisa segera dimulai setelah terbentuknya pemerintah sementara Suriah pimpinan PM Ghassan Hitto.

Davutoglu menegaskan pula, Turki akan tetap berkomitmen membantu revolusi rakyat Suriah. Ia mengungkapkan, Turki saat ini menampung sekitar 200.000 pengungsi Suriah yang tersebar di 17 kamp pengungsi dan 100.000 pengungsi Suriah lain yang hidup di luar kamp pengungsi.

Sementara itu, situasi tidak menentu dan gelombang kekerasan yang terus terjadi di Suriah membuat PBB berencana menarik sekitar separuh dari 100 anggota staf asingnya yang masih berada di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com