Sudah sejak lama Presiden Hamid Karzai memginginkan agar penjara militer di sebelah utara Kabul itu "dikembalikan" kepada Afganistan sebagai salah satu bentuk kedaulatan menjelang penarikan mundur pasukan AS tahun depan.
Padahal, AS sangat khawatir jika Bagram yang banyak dihuni tahanan Taliban dan Al-Qaeda benar-benar dikelola sepenuhnya oleh aparat Afganistan yang lemah dan korup, maka para tahanan militan akan dengan mudah bisa kembali ke medan tempur.
Namun, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Karzai, sudah menyetujui pengambilalihan Bagram yang mulai efektif pada Senin ini.
Sebenarnya, AS sudah akan menyerahkan Bagram kepada Afganistan pada 9 Maret lalu. Namun, penyerahan itu ditunda setelah Presiden Karzai berkomentar agar tahanan "tidak bersalah" dibebaskan.
Pada September tahun lalu, AS menyerahkan 3,000 tahanan Bagram kepada Afganistan. Namun, AS tetap mejaga 50 tahanan, temasuk ratusan tahanan Afganistan yang ditahan sejak 2012, yang tidak termasuk dalam perjanjian itu.
Penjara militer Bagram sering dijuluki Guantanamo dari Afganistan, karena sebagian penguhuninya ditahan tanpa melaui proses pemeriksaan dan pengadilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.