Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Lebanon Mengundurkan Diri pada Saat-saat Kritis

Kompas.com - 24/03/2013, 05:42 WIB

Puncak kebuntuan politik itu terjadi setelah pertemuan kabinet selama dua hari pada pekan ini gagal menyepakati dua topik utama, yakni perpanjangan masa jabatan kepala kepolisian nasional dan aturan baru penyelenggaraan pemilihan umum.

Kubu Hezbollah menolak usulan Mikati agar masa tugas Kepala Kepolisian Mayor Jenderal Ashraf Rifi diperpanjang untuk menghindari kekosongan kepemimpinan aparat keamanan negeri itu. Rifi, seperti Mikati, berasal dari kelompok Sunni yang tidak disukai Hezbollah yang beraliran Syiah.

Selain itu, Hezbollah juga menolak rencana pembentukan lembaga pengawas pemilu pada pemilu parlemen yang dijadwalkan digelar Juni nanti.

Di bawah aturan pembagian kekuasaan di Lebanon, kursi PM harus diduduki seseorang dari kelompok Sunni, presiden dari kelompok Kristen Maronit, dan ketua parlemen dari Syiah.

Kekosongan pemerintahan di Lebanon terjadi saat perang saudara di Suriah belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Lebanon dan Suriah memiliki jaringan koneksi politik dan sektarian yang sangat kompleks sehingga masalah di Suriah dikhawatirkan mudah merambat ke Lebanon.

Beberapa jam sebelum Mikati mengumumkan pengunduran diri, Jumat, terjadi bentrokan antara dua kelompok warga di kota Tripoli, Lebanon.

Enam orang dilaporkan tewas dan lebih dari 20 orang terluka saat kelompok warga Sunni Lebanon, yang mendukung kubu oposisi Suriah, bentrok dengan kelompok warga Alawite Lebanon, yang mendukung rezim Presiden Assad.

(AFP/AP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com