Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Kemungkinan Besar Pakai Senjata Kimia

Kompas.com - 20/03/2013, 14:19 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com Ada sebuah "kemungkinan yang sangat besar" bahwa Suriah mengerahkan senjata kimia dalam perang sipil yang sedang berlangsung, tetapi verifikasi final masih diperlukan, kata Ketua Komite Intelijen DPR AS kepada CNN, Selasa (19/3).

"Saya punya probabilitas yang tinggi untuk yakin bahwa senjata kimia digunakan," kata Ketua Komite Intelijen, Mike Rogers (dari Michigan), kepada CNN. "Kami membutuhkan verifikasi akhir, tetapi mengingat segala sesuatu yang kita ketahui selama satu setahun terakhir, saya akan sampai pada kesimpulan bahwa senjata-senjata itu diposisikan untuk digunakan, dan siap untuk melakukan itu, atau bahkan telah digunakan."

Rogers dan Senator Dianne Feinstein (dari California), Ketua Komite Intelijen Senat, berbicara dengan nada tinggi dalam sebuah wawancara dengan CNN tentang kemungkinan Suriah telah menyeberangi apa yang Presiden Barack Obama katakan sebagai garis "merah" yang bisa mendorong AS terlibat secara militer dalam konflik itu.

Pernyataan Rogers mencuat saat momok tentang serangan senjata kimia dalam perang sipil di Suriah muncul pada hari Selasa, ketika Pemerintah Suriah dan pemberontak saling menyalahkan karena menggunakan amunisi tersebut.

Dalam pernyataan pada Selasa pagi, Kepala Staf Gedung Putih Denis McDonough mengatakan kepada CNN bahwa Presiden Obama menilai isu senjata kimia di Suriah "sangat, sangat serius." Jika laporan tentang perang kimia itu dibuktikan, kata McDonough, "itu pengubah permainan, dan kami akan bertindak setimpal".

Para anggota Komite Intelijen menerima pengarahan yang sama dengan yang diberikan kepada Gedung Putih, kata Feinstein. "Gedung Putih harus membuat sejumlah keputusan dalam hal ini. Saya pikir, hari-hari semakin memperlihatkan keputus-asaan. Rezim (Suriah) itu lebih putus asa," kata Feinstein. "Kami tahu di mana senjata-senjata kimia itu. Bukan rahasia bahwa senjata itu berada di sana, dan saya pikir ada probabilitas sangat tinggi bahwa kita akan memasuki saat-saat yang paling gelap."

Feinstein dan Rogers menekankan bahwa verifikasi akhir diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com