Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Serukan Kebangkitan China

Kompas.com - 18/03/2013, 02:44 WIB

BEIJING, Minggu - Presiden China Xi Jinping akan berjuang untuk mewujudkan era kebangkitan besar China. Pernyataan ini diungkapkan dalam pidato perdananya, Minggu (17/3). Sementara Perdana Menteri Li Keqiang menyatakan akan lebih memerhatikan kesejahteraan rakyat.

Pada pidato pertamanya sebagai kepala negara, Xi menyerukan agar ada kesadaran untuk terus merealisasikan era renaisans bangsa China dan impian China. Dia juga mengungkapkan visinya untuk membentuk militer yang kuat dan taraf hidup rakyat yang lebih tinggi.

Pidato sepanjang 25 menit itu menandai penutupan Kongres Rakyat Nasional (KRN) China, yang mengangkat Xi dan Li resmi menjadi presiden dan perdana menteri (PM) China.

Xi juga bertekad membuat pemerintahan yang lebih bersih dan lebih efisien. ”Kita harus menolak formalitas, birokrasi, hedonisme, dan kemewahan serta terus melawan korupsi dan tindakan buruk lainnya,” ujar Xi di hadapan sekitar 3.000 kader Partai Komunis China (PKC), di Balai Agung Rakyat di Beijing.

Baik Xi maupun Li tetap berpegang teguh pada konsensus lama yang dipegang PKC, yaitu perlunya reformasi ekonomi untuk mendapatkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Mereka juga bertekad meningkatkan kekuatan militer dan menghindari perubahan politik yang dapat mengancam kekuatan partai.

Para analis mengatakan, konsep tentang renaisans besar merupakan slogan yang dirancang untuk didengungkan tanpa ada komitmen kuat dan spesifik tentang langkah reformasi apa yang akan dilakukan.

Xi menyerukan kepada militer agar memperkuat kemampuan mereka untuk memenangi pertempuran. Belakangan ini, Beijing bersengketa dengan Jepang karena persoalan teritorial.

Selain itu, China juga bersengketa dengan beberapa negara ASEAN karena klaim perbatasan di Laut China Selatan. Tensi dengan AS juga meningkat setelah ada laporan serangan siber yang dilancarkan kalangan militer.

Potong tunjangan

Dalam jumpa pers pertamanya, PM Li Keqiang tidak terlalu membesarkan sejumlah perselisihan dengan negara lain tersebut. Dia mengatakan, Beijing tidak akan mencari kekuasaan seiring dengan makin besarnya kekuatannya.

Dia juga menyangkal tuduhan bahwa China terlibat dalam serangan siber terhadap AS. Menurut Li, tuduhan itu tak berdasar. Menurut Li, hubungan antara China dan Washington sangat penting dan kepentingan bersama mereka akan mengatasi perbedaan yang timbul.

Selain itu, Li juga membuat janji spesifik untuk mengurangi tunjangan pejabat dan kemewahan pemerintah untuk dapat menyisihkan uang yang akan digunakan untuk melaksanakan program-program kesejahteraan sosial saat pertumbuhan ekonomi melemah.

Dia akan melarang pembangunan gedung baru pemerintah dan mengurangi tunjangan pejabat serta anggaran untuk pesta, perjalanan, dan kendaraan. Rakyat sudah muak dengan kemewahan yang ditunjukkan pejabat selama ini. ”Jika ingin kehidupan rakyat membaik, pemerintah harus hemat anggaran,” kata Li.

Li, yang bertanggung jawab atas perekonomian negara besar itu, mengatakan, menjaga pertumbuhan tetap menjadi prioritasnya.

Pidato Xi dan jumpa pers Li ditayangkan televisi nasional. Pada kedua pemimpin baru itu terlihat perbedaan dengan para pendahulunya. Xi tampil lebih menguasai panggung dan nyaman dengan otoritasnya ketimbang pendahulunya, Hu Jintao. Sementara Li lebih lugas dan berbicara langsung dibandingkan dengan Wen Jiabao.(AP/AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com