Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping, Terlahir Menjadi Pemimpin

Kompas.com - 16/03/2013, 10:35 WIB

Pendekatan ini mencerminkan realitas baru yang dihadapi pemimpin China pada era media sosial di internet dan telepon seluler yang tidak lagi dapat disensor.

Menurut para ahli komunikasi, mereka berupaya membentuk berita, bukan lagi menyensor. Kampanye pencitraan itu berhasil meningkatkan citra Xi, juga membantu PKC.

Untuk mewujudkan komitmennya terhadap reformasi ekonomi, Xi memilih kota Shenzhen— yang merupakan titik awal modernisasi China 30 tahun lalu—sebagai tempat pertama yang ia kunjungi setelah menjabat sebagai petinggi PKC.

Akan tetapi, para analis memperkirakan, gelombang reformasi tampaknya akan mengalami hambatan dari dalam partai sendiri. Pasalnya, ada kekhawatiran bahwa reformasi justru akan melemahkan partai.

Ketika berkunjung ke Shenzhen itu, Xi dilaporkan memperingatkan para pejabat partai bahwa dia tidak akan membiarkan partai terpecah belah seperti yang terjadi di Uni Soviet.

Menurut dia, reformasi gaya mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev dapat mengurangi kekuatan komunis dalam mengontrol negara.

Darah biru

Xi memiliki darah biru, berasal dari keluarga eselon tinggi PKC. Ayah Xi, Xi Zhongxun, adalah pahlawan revolusi dan pemimpin komunis yang ”dibersihkan” pada saat terjadinya Revolusi Kebudayaan pada 1966-1976. Ketika Mao Zedong meninggal tahun 1976, ayah Xi direhabilitasi dan menjadi Sekretaris Jenderal PKC di Guangdong.

Pada usia 15 tahun, Xi menjadi satu dari 30 juta pemuda yang dikirim ke pedesaan dan bekerja bersama para petani sebagai bagian dari sistem pendidikan di China masa itu. Xi muda bergabung dengan PKC ketika bekerja di pedesaan miskin di Liangjiahe, Provinsi Shaanxi.

Tahun 1975, ketika berusia 22 tahun, dia pindah ke Beijing untuk belajar di perguruan tinggi prestisius, Universitas Tsinghua. Xi berhasil menyelesaikan kuliahnya dan mendapat gelar di bidang teknik kimia.

Setelah lulus dari Tsinghua pada 1979, Xi menjadi sekretaris pribadi teman ayahnya di militer, Geng Biao. Dia juga menjadi anggota militer aktif.

Posisi Geng sangat strategis. Sebagai Wakil Perdana Menteri, anggota Politbiro PKC, dan Sekjen Komisi Militer Pusat, Geng benar-benar mendominasi partai, pemerintah, dan militer.

Kedekatan Xi dengan Geng ini membuat Xi mendapatkan nilai tambah. Hubungan erat dengan militer, baik sebagai keluarga maupun profesional, tidak dimiliki Hu Jintao ataupun Jiang Zemin.

Xi juga bertugas mengawasi beberapa kawasan China yang secara ekonomi paling dinamis, seperti Provinsi Fujian dan Zhejiang. Dari pengalamannya di lapangan, Xi mendapatkan reputasi sebagai pendukung reformasi ekonomi dan seorang manajer yang efektif.

Pada 1982, ketika ayahnya memasuki lingkaran Politbiro dan Sekretariat PKC, Xi menjadi Wakil Sekretaris Partai di Zhengding, Provinsi Hebei. Ini adalah pengalaman politik pertamanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com