Pada waktu itu, konklaf hanya memerlukan dua hari untuk memilih Paus Benediktus XVI menggantikan almarhum Paus Yohanes Paulus II.
Diskusi kali ini berlangsung lebih lama karena para kardinal menginginkan figur yang lebih kuat dan matang di puncak Takhta Suci Vatikan sehubungan dengan tantangan zaman yang lebih berat.
Tidak bisa dipastikan berapa lama konklaf kali ini berlangsung. Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengatakan bahwa konklaf kali ini diperkirakan berlangsung cepat. Pada masa lalu, konklaf bisa berlangsung sampai dua minggu.
Menjelang acara memasuki Kapel Sistina, para kardinal berjalan berarakan sembari menyanyikan koor yang intinya memohonkan bimbingan Tuhan.
Sesuai prosedur, para kardinal memulai konklaf pada Selasa sore dengan hanya melakukan satu kali pemilihan.
Jika Paus baru langsung terpilih, cerobong asap di Kapel Sistina akan mengeluarkan asap putih dan diikuti ucapan ”Habemus Papam”, yang diinterpretasikan bahwa Paus baru telah terpilih.
Jika Paus baru belum terpilih, asap hitam akan keluar dari cerobong kapel tersebut. Dalam hal Paus baru belum terpilih, pemilihan dilanjutkan esok paginya. Kali ini dibutuhkan minimal 77 suara untuk menentukan Paus baru.
Selama ini Paus dijabat para kardinal dari Eropa. Sejak Paus Gregorius III asal Suriah meninggal tahun 741, jabatan Paus selalu dipegang kardinal asal Eropa.
Kali ini ada keinginan agar Paus dijabat oleh kardinal non-Eropa.(REUTERS/AP/AFP/mon)