Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Kardinal Mulai Memilih

Kompas.com - 13/03/2013, 02:10 WIB

Vatikan, Selasa - Para kardinal memulai proses pemilihan Paus baru dengan terlebih dulu mengikuti misa, Selasa (12/3), di Vatikan. Ini adalah prosedur formal yang sudah dijalankan selama dua milenium.

Setelah mengikuti misa, para kardinal memasuki Kapel Sistina di kompleks Takhta Suci Vatikan, tempat mereka akan melakukan proses pemilihan Paus.

Lewat khotbah singkatnya, Kardinal Angelo Sodano asal Italia, yang juga menjadi dekan para kardinal, mengatakan, ”Berdoalah agar, melalui para kardinal, Tuhan memilih Paus berhati mulia yang akan mengemban tugas luhur.”

Sebanyak 115 kardinal, yang semuanya berusia di bawah 80 tahun, akan memilih pengganti Paus Emeritus Benediktus XVI (85). Dijuluki emeritus karena Benediktus tetap bergelar Paus, tetapi tidak memiliki otoritas di Takhta Suci Vatikan.

Alasan usia membuat Benediktus mengundurkan diri bulan lalu.

Beberapa kardinal mengucapkan ”selamat tinggal” sementara kepada umat Katolik sedunia dan siapa saja yang tertarik mengikuti proses konklaf tersebut.

”Pesan terakhir sebelum konklaf: semoga Tuhan mendengar dan menjawab dengan kasih serta kemurahan hati atas segala doa dan pengorbanan demi hasil yang baik dan berguna,” tulis Kardinal Wilfrid Napier dari Afrika Selatan di akun Twitter-nya.

Selama berada di Kapel Sistina, para kardinal tidak bisa berhubungan dengan dunia luar dan tidak boleh memegang alat komunikasi apa pun, termasuk tidak boleh menonton televisi. Komunikasi satelit juga akan dilumpuhkan di Casa Santa Marta di Vatikan, tempat mereka menginap.

Tujuan aturan itu adalah tidak ada pihak luar yang bisa memengaruhi pilihan mereka.

Konklaf kali ini didahului dengan diskusi awal selama delapan hari. Ini lebih lama dari diskusi menjelang konklaf tahun 2005, yang hanya berlangsung selama tiga hari.

Pada waktu itu, konklaf hanya memerlukan dua hari untuk memilih Paus Benediktus XVI menggantikan almarhum Paus Yohanes Paulus II.

Diskusi kali ini berlangsung lebih lama karena para kardinal menginginkan figur yang lebih kuat dan matang di puncak Takhta Suci Vatikan sehubungan dengan tantangan zaman yang lebih berat.

Tidak bisa dipastikan berapa lama konklaf kali ini berlangsung. Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengatakan bahwa konklaf kali ini diperkirakan berlangsung cepat. Pada masa lalu, konklaf bisa berlangsung sampai dua minggu.

Menjelang acara memasuki Kapel Sistina, para kardinal berjalan berarakan sembari menyanyikan koor yang intinya memohonkan bimbingan Tuhan.

Asap putih

Sesuai prosedur, para kardinal memulai konklaf pada Selasa sore dengan hanya melakukan satu kali pemilihan.

Jika Paus baru langsung terpilih, cerobong asap di Kapel Sistina akan mengeluarkan asap putih dan diikuti ucapan ”Habemus Papam”, yang diinterpretasikan bahwa Paus baru telah terpilih.

Jika Paus baru belum terpilih, asap hitam akan keluar dari cerobong kapel tersebut. Dalam hal Paus baru belum terpilih, pemilihan dilanjutkan esok paginya. Kali ini dibutuhkan minimal 77 suara untuk menentukan Paus baru.

Selama ini Paus dijabat para kardinal dari Eropa. Sejak Paus Gregorius III asal Suriah meninggal tahun 741, jabatan Paus selalu dipegang kardinal asal Eropa.

Kali ini ada keinginan agar Paus dijabat oleh kardinal non-Eropa.(REUTERS/AP/AFP/mon)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com