Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Antinuklir Meluas ke Sejumlah Kota

Kompas.com - 11/03/2013, 02:50 WIB

Tokyo, Sabtu - Unjuk rasa menentang penggunaan energi nuklir terjadi di sejumlah kota di Jepang, Minggu (10/3). Protes massa yang terjadi sehari menjelang peringatan dua tahun gempa bumi dan tsunami dahsyat itu mendesak Pemerintah Jepang meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Puluhan ribu orang berkumpul di Taman Hibiya, pusat kota Tokyo, di sekitar gedung tempat konser musik biasa diselenggarakan. Aktivis antinuklir dan tokoh serikat buruh memadati gedung konser itu serta menyuarakan pendapat mereka.

Para akademisi, pelaku bisnis, dan sukarelawan bergantian berbicara di podium, diselingi penampilan musik. Setelah itu, bersama massa, mereka bergerak ke gedung parlemen di Distrik Kasumigaseki. Mereka kemudian menyerahkan petisi kepada anggota parlemen yang mendukung ide mereka.

”Kewajiban kita untuk meniadakan energi nuklir sebelum kita meninggal,” demikian tertulis di salah satu spanduk yang mereka bawa. ”Sayonara, tenaga nuklir” tertulis di spanduk lain.

Unjuk rasa serupa terjadi di beberapa tempat lain di Tokyo dan di kota-kota besar lain di Jepang. Media setempat memberitakan, sedikitnya 150 kegiatan antinuklir dijadwalkan berlangsung pada akhir pekan hingga Senin ini.

Pengunjuk rasa mendesak Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe, yang kembali ke kursi PM pada Desember 2012 setelah memenangi pemilu, membongkar semua pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang.

Menguat

Penolakan publik pada pembangkit listrik tenaga nuklir menguat sejak gempa bumi bermagnitudo 9,0 mengguncang wilayah timur laut Jepang, 11 Maret 2011. Gempa bumi itu disusul tsunami raksasa yang merusak pompa air pendingin reaktor nuklir Fukushima Daiichi.

Pembangkit listrik itu lalu meleleh dan meloloskan radiasi, mengontaminasi wilayah di sekitarnya. Insiden itu menjadi bencana nuklir terburuk sejak tragedi Chernobyl di Ukraina, 26 April 1986.

Jepang kemudian memadamkan 50 reaktor nuklir setelah insiden itu, tetapi kembali menghidupkan beberapa reaktor untuk mengantisipasi kekurangan listrik pada musim panas. Abe berulang kali mengatakan akan menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir jika keamanannya terjamin.

Sementara itu di sejumlah kota yang terparah dilanda gempa bumi dan tsunami, warga mengenakan pakaian hitam untuk mengenang korban. Sebanyak 15.881 orang tewas dan 2.668 orang lain masih dinyatakan hilang.

Di Rikuzentakata, yang 1.600 warganya tewas dan 217 orang hilang, Wali Kota Futoshi Toba berjanji akan membangun lagi kota itu. ”Kita akan membangun kota indah ini lagi sebagai kebanggaan negeri yang rakyatnya hidup gembira dan tenang,” ujar Toba. (AP/AFP/Was)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com