Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelang dan Sesudah Xi-Li

Kompas.com - 10/03/2013, 05:03 WIB

Oleh Rene L Pattiradjawane

Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (PKC) Xi Jinping dan orang nomor dua terkuat dalam Komite Sentral Politbiro, Li Keqiang, tinggal menunggu sepekan lagi untuk menduduki posisi Presiden dan Perdana Menteri China. Mereka akan menggantikan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao yang menjalankan kekuasaan mempertahankan legitimasi komunisme selama satu dekade.

Banyak pengamat mempertanyakan apakah pasangan Xi-Li mampu mempertahankan rekor dan prestasi yang dicapai Hu-Wen dalam 10 tahun terakhir. Generasi kelima PKC dalam politik transisi kekuasaan ini mewarisi pacu perluasan ekonomi yang sangat cepat, menempatkan China sebagai kekuatan ekonomi kedua di bawah Amerika Serikat dan di atas Jepang.

Decak kekaguman prestasi ekonomi dan perdagangan yang dihasilkan akan terlihat ketika diterjemahkan dalam angka-angka statistik. Ekonomi China pada masa Hu-Wen tumbuh empat kali lipat mencapai 51,3 triliun yuan (sekitar 8,3 triliun dollar AS) tahun lalu dibandingkan dengan saat Hun-Wen mulai berkuasa, yakni 12 triliun yuan pada tahun 2002.

Xi-Li akan dilantik menjadi pemimpin pemerintahan baru pada hari Minggu, 17 Maret, dalam proses transisi politik masif khas China yang berlangsung tertib dan damai tanpa gejolak politik sama sekali dalam kurun 25 tahun terakhir ini. Namun, persoalan yang ditinggalkan Hu-Wen pun sangat masif, memberikan banyak sekali tantangan dan ancaman untuk mempertahankan kinerja pertumbuhan ekonomi China.

Hu-Wen memulai kekuasaan mereka selama 10 tahun dengan produk domestik bruto 1,5 triliun dollar AS dan melonjak drastis menjadi 7,3 triliun dollar AS pada tahun 2011. Pada era kekuasaan mereka, laju pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun selama satu dekade mencapai 10 persen. Ketika perekonomian China semakin ekspansif, keseluruhan pendapatan per kapita juga meningkat drastis, dengan rata-rata di wilayah perkotaan dari 1.000 dollar AS pada tahun 2002 menjadi 3.500 dollar AS pada tahun 2011. Di wilayah perdesaan, pendapatan pun meningkat lebih tajam lagi.

Tidak bisa dimungkiri, transformasi masif PKC selama dekade terakhir ini sebenarnya tidak terletak pada pergeseran menuju ke pasar kapitalisme, seperti kebanyakan pengamat melihat di daratan China. Kemampuan partai komunis tertua di dunia ini berevolusi menjadi organisasi politik elitis yang menikmati akses istimewa atas berbagai peluang ekonomi dengan mengorbankan kelas menengah China yang juga dramatis.

Eksistensi PKC sebagai pemegang legitimasi kekuasaan akan dibawa Xi-Li melalui berliku-liku persoalan. Termasuk jawaban apakah berbagai kesenjangan ekonomi dan sosial perlu diselesaikan melalui liberalisasi politik, ketika desakan atas transparansi dan mengakomodasi penegakan hukum semakin meluas.

Parlemen China yang disebut Kongres Rakyat Nasional sedang bersidang, dan tidak banyak yang bisa diharapkan untuk menemukan jawaban atas persoalan-persoalan krusial rakyat China. Ketika duet Xi-Li melimpahkan kekuasaan mereka 10 tahun mendatang, PKC akan berusia 100 tahun, dalam usia matang tidak hanya untuk mempertahankan legitimasinya, tetapi juga mengurai berbagai kerumitan persoalan dalam menopang ketahanan politik dan ekonomi China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com