Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerry Bahas Pengiriman Senjata

Kompas.com - 07/03/2013, 03:13 WIB

Kairo, Kompas - Lawatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di Timur Tengah yang berakhir di Qatar, Rabu (6/3), memberi pesan perubahan signifikan sikap AS terhadap krisis Suriah. AS secara terang-terangan memberi lampu hijau suplai senjata ke kubu oposisi yang berhaluan moderat.

Sementara itu, Komisioner Tinggi PBB Urusan Pengungsi Antonio Guterres mengungkapkan, pengungsi Suriah yang berlindung di negara-negara tetangganya telah mencapai jumlah 1 juta jiwa.

Menurut Guterres, separuh dari pengungsi Suriah tersebut adalah anak kecil yang sebagian besar berusia di bawah 11 tahun. Ia mengungkapkan, kondisi kejiwaan para pengungsi itu sangat buruk dan banyak dari mereka kehilangan anggota keluarganya.

Di Qatar, dalam temu pers dengan Perdana Menteri dan Menlu Qatar, Sheikh Hamd Bin Jasim Bin Jabir al-Thani, Selasa malam, Kerry menegaskan bahwa Washington sangat percaya senjata yang dikirim negara lain ke kubu oposisi Suriah berada di tangan kelompok moderat, bukan kelompok radikal.

Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, yang memantau lawatan Kerry ke Timur Tengah dari Kairo, Mesir.

Kerry menambahkan telah melakukan pembicaraan di Qatar dan Arab Saudi tentang jenis senjata yang dikirim ke kubu oposisi Suriah dan mekanisme pengirimannya sehingga bisa dijamin sampai ke tangan kelompok moderat.

Lebih cepat menang

Sheikh Hamd mengaku optimistis rakyat Suriah bisa meraih kemenangan lebih cepat karena mulai ada perubahan sikap masyarakat internasional. ”Sekarang sudah ada perubahan sikap AS dan internasional. Mereka sekarang sudah berbicara tentang senjata,” ucapnya.

Dari London dilaporkan, Menlu Inggris William Hague mengatakan bahwa Inggris akan meningkatkan bantuan kepada oposisi Suriah, termasuk mengirimkan kendaraan lapis baja.

Hague mengatakan, Inggris dan Uni Eropa harus bersiap melangkah lebih jauh lagi apabila tak ditemukan solusi politik krisis di Suriah.

Meski demikian, baik Kerry maupun Sheikh Hamd menegaskan, Deklarasi Geneva soal transisi politik merupakan solusi terbaik bagi pemerintah dan kubu oposisi Suriah.

Menurut pengamat politik asal Suriah, Hussein Abdul Ghani, dalam artikel di harian Al Hayat edisi Rabu, meski sikap AS mulai berubah dengan memberi lampu hijau suplai senjata ke kubu oposisi moderat, perimbangan kekuatan belum akan berubah secara signifikan di lapangan.

Ia mengatakan, AS masih ingin intervensi untuk menentukan jenis dan mekanisme pengiriman senjata ke kubu oposisi Suriah.(reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com