Korut Ancam Batalkan Perjanjian Gencatan Senjata

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara, Selasa (5/3/2013), mengancam untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata dengan Korea Selatan yang mengakhiri perang Korea pada 1953.

Ancaman  Korea Utara ini muncul di tengah kabar kesepakatan yang dicapai antara China dan Amerika Serikat terkait sanksi baru untuk menghukum Korut terkait uji coba nuklirnya belum lama ini.

Militer Korut dalam pernyataan resminya menegaskan akan memutus saluran telepon khusus militer di desa perbatasan Panmunjom.

Gencatan senjata yang mengakhiri perang Korea 1950-1953, tambah Korut,  akan benar-benar tidak berlaku jika Korea Selatan dan AS tetap menggelar latihan militer bersama pada 11 Maret.

Latihan militer tahunan Foal Eagle dimulai 1 Maret hingga 30 April mendatang. Latihan militer ini akan melibatkan 10.000 personil militer AS bersama dengan pasukan Korea Selatan dengan jumlah lebih besar.

Pyongyang sudah kerap mengecam latihan militer semacam ini dan menjulukinya sebagai sebuah provokasi dari Korea Selatan. Namun, Seoul dan Washington bersikukuh latihan militer ini lebih bersifat memperkuat pertahanan.

Sementara itu, Dewan Keamanan memutuskan untuk melakukan pertemuan tertutup, di mana para diplomat AS dan China akan menjelaskan kepada 13 anggota DK yang lain soal kemajuan pembicaraan kedua negara.

"Tidak akan ada pemungutan suara pada Selasa, namun voting akan digelar dalam waktu dekat. Ini adalah tanda bahwa rancangan resolusi akan segera diserahkan," ujar seorang diplomat PBB yang tak ingin disebutkan namanya.