Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Anggota DPR Sulit Regenerasi di Daerah

Kompas.com - 04/03/2013, 02:22 WIB

Kuta, Kompas - Sejumlah perempuan anggota parlemen Senayan bertemu dengan beberapa perempuan anggota parlemen dari Malaysia, Timor Leste, Kamboja, dan Filipina di Bali, awal Maret ini. Mereka saling bertukar pengalaman.

Dalam pertemuan tersebut mengemuka bahwa salah satu pengalaman perempuan anggota parlemen Indonesia adalah sulit melakukan regenerasi di daerah-daerah. Padahal, mereka berupaya memenuhi target minimum 30 persen keterwakilan perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Anggota DPR dari Partai Golkar, Tetty Kadi Bawono, mengatakan, pihaknya berupaya mencari perempuan Indonesia berkualitas hingga meminta bantuan kepada para pemimpin partai di seluruh Nusantara. ”Kesulitan kami (para perempuan anggota parlemen) ini menghadapi lingkungan, sejumlah peraturan dari adat ataupun kebiasaan di beberapa daerah, serta dukungan dari keluarga,” katanya dalam jumpa pers seusai pertemuan dengan perempuan anggota parlemen dari lima negara di Hotel Aston Kuta, Bali, Sabtu (2/3) malam.

Selain Tetty, hadir pula pada jumpa pers tersebut adalah Sumarjati Arjoso (Partai Gerindra), N Usmawarnie Peter (Partai Demokrat), dan Soemintarsih Mintoro (Partai Hanura). Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Kemitraan dan Kaukus Perempuan Parlemen RI.

Tetty mengatakan, masih minim perempuan yang berani berjuang ke tingkat pusat. Keadaan ini, lanjutnya, dialami hampir semua partai, tidak hanya Partai Golkar.

Lebih baik

Setio W Soemeri, Manajer Program Kemitraan, menjelaskan, posisi perempuan di parlemen Indonesia cukup baik dibandingkan dengan perempuan-perempuan di parlemen Malaysia, Timor Leste, Kamboja, dan Filipina. Apalagi, ujarnya, tidak semua negara memiliki bentuk parlemen seperti Indonesia serta jumlah penduduk sebanyak Indonesia.

Sementara Sumarjati dan Usmawarnie mengatakan, dana juga menjadi kendala bagi perempuan Indonesia yang ingin berjuang mewakili daerahnya. ”Mengumpulkan orang dan memperkenalkan diri agar bisa dipilih itu tidak mudah. Ini memerlukan dana tidak sedikit dan pengalaman kami semua,” ujar Sumarjati.

Namun, mereka yakin perempuan Indonesia banyak yang berkualitas. Hanya saja, butuh waktu dan kepercayaan masyarakat untuk memahami perempuan Indonesia itu mampu berpolitik.(Ays)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com