Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantra Berlian RATU SEJAGAT

Kompas.com - 17/02/2013, 03:04 WIB

Pada liburan musim panas 2011, ia tergoda mengikuti ajang pemilihan Miss Rhode Island 2012. Ia meyakini, kontes itu akan memberi pengalaman panggung yang ia butuhkan untuk mendukung studi di bidang komunikasi dan akting.

Orangtuanya sempat tak mendukung Olivia mengikuti kontes ini. Di mata mereka, kontes itu tak ubahnya seperti kelakuan narsistik. Namun, Olivia tetap tampil tanpa beban dan mimpi muluk. Ia merasa cukup bermodal sebuah gaun sewaan seharga 20 dollar AS. Belakangan baru ia tahu, gaun sewaan itu sobek, berlubang di bagian punggung, dan terlalu pendek untuknya. ”Sebenarnya gaun itu oke, tetapi benar-benar paling jelek dan paling murah dibandingkan dengan yang dipakai gadis-gadis lain di sana.”

Tak terbayangkan di benak Olivia, langkah itu justru mengantarnya jadi Miss Universe. ”Tak ada dalam impian terliar saya sekalipun...,” katanya.

Mahkota berat

Dari kamar asrama di lingkungan Universitas Boston, Olivia kini pindah ke apartemen mewah yang disediakan si mahakaya Donald Trump bekerja sama dengan Organisasi Miss Universe di New York. Ia cuti dari kuliah untuk melakoni tugas setahun sebagai Miss Universe.

Bagian utama dari tugasnya adalah terlibat aktif dalam berbagai kampanye sosial, mulai dari advokasi bagi penderita kanker hingga pemahaman terhadap HIV/AIDS. Agenda kegiatannya pun terentang ke sejumlah negara. Bekerja sama dengan Yayasan Puteri Indonesia, Olivia lalu mengunjungi beberapa kota di Indonesia.

Kata Olivia, hal paling berharga yang melekat pada predikat ratu sejagat adalah kesempatan untuk menolong orang lain. ”Menyenangkan rasanya mendapat kesempatan untuk memberi sesuatu kepada orang lain. Selain lewat kampanye sosial, aku berharap ceritaku juga bisa memberi inspirasi.”

Sepanjang wawancara, Olivia menaruh mahkotanya di pangkuan. ”Mahkota ini berat banget dan sebenarnya sakit juga kalau kelamaan dipakai.”

Mungkin itu bagian tak mengenakkan dari predikat ratu sejagat. Apakah perjalanan dengan agenda padat ke sejumlah negara juga ia rasa melelahkan? ”Aku memang banyak sekali bepergian. Selalu ada yang harus dilakukan dan semuanya menarik. Aku jadi terlalu sibuk, tidak sempat lagi menyandarkan punggung dan berpikir apakah aku capek atau stres.”

Buat Olivia, tantangan terberat adalah ketika ia dituntut tampil cerah dan aktif dalam keadaan kurang tidur. ”Tidak mudah untuk cukup tidur kalau alarm bangun tidur mesti dipasang pukul 03.30 atau bahkan 02.30. Namun, semakin lama, aku semakin pintar mengatasi soal kurang tidur itu.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com