Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Tunisia Tak Menentu

Kompas.com - 08/02/2013, 02:07 WIB

Dalam pidato di televisi, Rabu, Jebali menyatakan akan membentuk kabinet baru yang berisi para teknokrat tanpa afiliasi politik menjelang pemilu.

”Saya telah memutuskan untuk membentuk pemerintahan nasional yang kompeten tanpa afiliasi politik yang akan memiliki mandat terbatas untuk mengelola urusan negara sampai pemilu dilaksanakan dalam waktu sesingkat mungkin,” kata Jebali.

Dia tidak menyebutkan bahwa itu berarti dia membubarkan pemerintahan saat ini. Jebali juga tidak menetapkan secara pasti kapan perombakan kabinet, yang harus disetujui parlemen, itu akan dilakukan.

Namun, rencana Jebali itu langsung ditolak partai berkuasa, Kamis. Seorang petinggi Ennahda mengatakan, Jebali tidak melakukan konsultasi sebelum menyampaikan gagasannya.

Wakil Presiden Partai Ennahda Abdelhamid Jelassi mengatakan, tindakan Jebali itu menunjukkan ada perpecahan di tubuh partai. Persoalan ini dapat memperpanjang krisis di Tunisia. ”Perdana Menteri tidak meminta pandangan dari partainya,” kata Jelassi, Kamis.

Presiden Moncef Marzouki sebelumnya juga mengecam pembunuhan Belaid sebagai ”pembunuhan keji”.

Ennahda membantah tuduhan bahwa partai Islamis itu berada di balik pembunuhan Belaid. Ketua Partai Ennahda Rached Ghannouchi mengatakan, pembunuh Belaid menginginkan pertumpahan darah terjadi di Tunisia, tetapi hal itu tidak akan berhasil. (AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com