Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Makin Tidak Menentu

Kompas.com - 17/01/2013, 03:34 WIB

Begitu kembali ke tanah air- nya, dengan cepat dia mendapat jutaan pengikut. Sebagian langsung mengikuti seruannya melakukan aksi protes menentang pemerintah yang korup.

Jebolan sebuah universitas ini pernah mengajar hukum dan yurisprudensi Islam. Pada 1981, dia mendirikan Tehreek-e-Minhaj-ul-Quran, jaringan keagamaan dan pendidikan untuk mempromosikan hubungan yang harmonis antaragama dan beroperasi di lebih dari 70 negara.

Qadri kemudian mendirikan partai politik. Tahun 2002, dia terpilih menjadi anggota parlemen di bawah diktator militer Pervez Musharraf, tetapi dua tahun kemudian dia mundur karena muak dengan sistem pemerintahan saat itu. Dia lalu pindah ke Kanada, dan kembali ke Pakistan, 20 Desember lalu.

Baru tiga hari di Pakistan, dia memimpin aksi unjuk rasa besar yang diikuti 100.000 orang di Lahore. Dia mengultimatum pemerintah agar dalam waktu tiga minggu segera memulai reformasi. Jika tidak, pemerintah akan menghadapi aksi massa lebih besar lagi di Islamabad.

Qadri menyebut dirinya sendiri sebagai ”penjaga” hak dan kepentingan 180 juta warga Pakistan.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com