Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Dorong Negosiasi China

Kompas.com - 10/01/2013, 01:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Sekretaris Jenderal ASEAN yang baru, Le Luong Minh, menegaskan pentingnya percepatan proses pembahasan Kode Tata Berperilaku di Laut China Selatan dengan China. Namun, dia tak memastikan apakah perundingan tersebut ditargetkan tuntas tahun ini.

Pernyataan itu disampaikan Le di Jakarta, Rabu (9/1), dalam jumpa pers seusai serah terima jabatan Sekjen ASEAN dari pejabat lama, Surin Pitsuwan. Diplomat senior asal Vietnam itu akan menjabat Sekjen ASEAN periode 2013-2017.

Menjawab pertanyaan Kompas soal tenggat pembahasan dan pengesahan Kode Tata Berperilaku (COC) Laut China Selatan tersebut, Le hanya menjawab itu akan diupayakan secepat mungkin.

”Secara bersama-sama ASEAN harus bisa mempercepat upaya menggelar negosiasi awal dengan China. Hal itu dilakukan dalam sudut pandang bagaimana mengupayakan tercapainya kesimpulan awal COC,” tutur Le dalam pidatonya.

Menurut Le, isu Laut China Selatan tak hanya penting dalam konteks memelihara perdamaian dan stabilitas seluruh negara di sekitar perairan itu. Isu itu juga ia nilai telah menjadi isu keamanan maritim dan kebebasan bernavigasi yang menyangkut kepentingan banyak negara di dunia.

Acara serah terima jabatan di gedung Sekretariat ASEAN itu dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa dan para duta besar negara sahabat dan mitra wicara ASEAN.

Fokus ASEAN

Selain soal COC, Le mengingatkan, ASEAN juga punya sejumlah fokus lain, terutama soal tiga pilar pembentukan Komunitas Bersama ASEAN.

Dalam konteks ekonomi, Le menilai ASEAN telah sukses membentuk kawasan perdagangan bebas dalam dua tahun terakhir. Dengan memberlakukan kebijakan tarif nol di seluruh negara anggota ASEAN, arus keluar masuk barang komersial menjadi makin mudah.

Sementara itu, dalam sambutannya, Marty mengingatkan beberapa fokus utama, yang menurut Indonesia, harus menjadi perhatian utama ASEAN.

Salah satunya adalah menjamin kelanjutan upaya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan, yang tentu saja akan terkait erat dengan isu tumpang tindih klaim kedaulatan di Laut China Selatan.

Selain itu ASEAN juga diminta berperan aktif menjaga stabilitas dan perdamaian di tingkat yang lebih luas.

Marty menambahkan, ASEAN juga harus fokus menjaga kemajuan serta ketahanan ekonomi kawasan, yang diprediksi bakal menjadi mesin pertumbuhan utama perekonomian dunia.

Memanas

Pada hari yang sama, Filipina kembali memprotes dan meminta penjelasan China terkait pengerahan kapal patroli negara itu di wilayah sengketa di Laut China Selatan.

”Semua pihak merasa kepanasan dan terganggu. Mereka harus memperjelas wilayah mana saja yang akan dijaga,” ujar Menlu Filipina Albert del Rosario.

Kapal patroli yang dilengkapi landasan helikopter tersebut diketahui berangkat dari kota Haikou menuju Laut China Selatan pada 27 Desember lalu.(AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com