Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Presiden Baru Harus Berani Bersihkan Istana

Kompas.com - 29/12/2012, 23:03 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera telah menetapkan kriteria calon presiden yang akan diusung mereka dalam pemilihan umum (Pemilu) 2014 nanti. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, minimal capres yang didukung PKS nantinya adalah tokoh yang dianggap tidak akan mengulangi kesalahan presiden sebelumnya.

"Berani dekat dengan rakyat, bukan karena pencitraan," kata Hidayat saat menghadiri acara refleksi akhir tahun PKS di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (29/12/2012).

Selain itu, menurut Hidayat, capres PKS harus berani melakukan tindakan hukum dan tidak membiarkan korupsi merajalela. Dia pun harus berani membersihkan Istana dari hal-hal yang bisa mencederai wibawa Pemerintah. "Berani merealisasikan komitmen yang selama ini disampaikannya, maupun pencitraannya," ujar Hidayat.

Meskipun belum tegas menyatakan siapa tokoh yang akan didukung sebagai capres PKS 2014, Hidayat menyebut sejumlah nama yang masuk pertimbangan partainya. Mereka adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Mahkamah Konstitusi Machfud MD, dan pengusaha Chairul Tanjung. Para tokoh ini diundang dalam acara refleksi akhir tahun PKS.

"Tentu saja PKS akan mempertimbangkan nama-nama yang baik, termasuk Dahlan Iskan, Machfud, JK, Chairul Tanjung, dan juga tokoh-tokoh yang selama ini diharapkan oleh rakyat melakukan pencerahan," kata Hidayat.

Dia menambahkan, semua opsi masih terbuka. Bisa saja PKS mengajukan calon dari internal partainya. Jika PKS memperoleh suara yang signifkan, di atas 15 persen, partai itu pasti akan mencalonkan kadernya sebagai presiden 2014. Namun jika perolehan suara di bawah target, atau di bawah 10 persen, kata Hidayat, tentu PKS akan realistis.

"Di PKS juga ada calon-calon yang bagus. Sebut saja presiden PKS, para menteri, kapasitas mencukupi, begitu pula banyak gubernur, ada Jabar, Sumatera Selatan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com