Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Evan Ambil Korban di Samoa

Kompas.com - 15/12/2012, 02:38 WIB

Apia, Jumat - Samoa, negara pulau di Pasifik Selatan, menghadapi dua pekan tanpa listrik. Pejabat lokal, Jumat (14/12), mengatakan, pembangkit listrik negeri itu rusak terhantam topan Evan, yang juga menewaskan dua warga dan memaksa ratusan warga lainnya mengungsi.

Topan Evan menghantam wilayah itu Kamis petang, mencabut pohon, merobek atap-atap rumah, dan membanjiri ibu kota Apia. Pemerintah negeri mungil itu menetapkan keadaan bencana dan memerintahkan operasi pembersihan besar-besaran.

Namun, sejumlah ahli meteorologi meredakan kekhawatiran warga dengan mengatakan, badai itu tak akan kembali dan memukul kota itu kedua kalinya.

”Aliran listrik terputus untuk seluruh negeri. Pembangkit listrik Tanuganono benar-benar rusak dan kami mungkin tidak akan mempunyai listrik selama sedikitnya dua pekan,” kata Kantor Pengelolaan Bencana (DMO).

Dalam sebuah pernyataan, DMO mengatakan, ada sedikitnya dua korban tewas, sedangkan media melaporkan, anak-anak di Apia hilang tersapu aliran Sungai Vaisigano yang meluap.

Badai tropis relatif umum di Samoa. Namun, warga merasa tidak mendapat cukup peringatan mengenai ganasnya topan Evan. ”Ini terbesar yang pernah saya alami dan saya pernah mengalami situasi-situasi sulit di Pasifik,” kata Duta Besar Selandia Baru di Apia, Nick Hurley, kepada Radio Selandia Baru.

”Sifat tak terduga dari topan ini membuatnya berbeda. Angin yang diprediksi tidak memberi indikasi berapa kuat dampaknya bakal terjadi,” katanya.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Murray McCully mengatakan, angkatan udara bersiap menerbangkan bantuan ke negara terpencil itu kalau diperlukan. Indikasi awal adalah cadangan pasokan darurat di Samoa mencukupi.

Apia bersiap dihantam kedua kalinya oleh topan itu, Jumat. Namun, McClully mengatakan, para ahli meteorologi kini yakin bahwa itu tidak akan terjadi. ”Berita baiknya saat ini adalah bahwa prakiraan terbaik adalah topan itu tidak akan kembali ke Samoa,” katanya kepada wartawan.

Sejumlah resor wisata dilaporkan dilanda kebanjiran dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Samoa telah membuka saluran telepon langsung bagi warga negara AS yang terperangkat badai. Mereka dianjurkan untuk menjauhi kawasan pesisir.

Dalam anjuran perjalanan, Pemerintah Australia mengatakan, topan itu telah menyebabkan ”kerusakan pada infrastruktur dan layanan setempat, termasuk layanan listrik dan komunikasi”.

Dari Filipina, Pemerintah Manila mengatakan, jumlah korban tewas akibat topan Bopha meningkat menjadi 902 orang, terutama di Mindanao. Sejumlah 615 orang masih hilang, menurut kantor pertahanan sipil mengenai topan yang menghantam 4 Desember itu. Sedikitnya 80.000 orang masih berada di tempat penampungan. (AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com