Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Pihak Perlu Hindari Provokasi

Kompas.com - 15/12/2012, 02:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Semua negara yang merasa berkepentingan untuk menuntaskan sengketa wilayah di Laut China Selatan, terutama para negara pengklaim, diingatkan agar berupaya keras menghindari sejumlah langkah ataupun gerak-gerik yang bisa diterjemahkan sebagai bentuk provokasi oleh pihak lain.

Sangat penting pula bagi para negara pengklaim itu untuk bersama-sama mengupayakan rasa saling percaya, yang salah satunya bisa dilakukan dengan memperkuat kemampuan pengelolaan krisis bersama.

Hal itu disampaikan Dekan S Rajaratnam School of International Studies Nanyang Technological University, Barry Desker, Jumat (14/12), dalam diskusi ”Membangun Kerja Sama Keamanan di Asia Pasifik” di Bakrie Center Foundation.

”Langkah-langkah, seperti mengklaim, membangun atau mendiami pulau dan gugusan karang di wilayah sengketa, memasukkan peta klaim sepihak ke dalam paspor baru, seperti yang dilakukan China, itu jangan lagi pernah terjadi,” ujar Desker.

Saling percaya

Desker, yang juga mantan Duta Besar Singapura untuk Indonesia tahun 1986-1993, meminta ASEAN dan China bisa bersama-sama segera menuntaskan prosedur bersama demi mengurangi ketegangan di lapangan. ”Dengan adanya rasa saling percaya, hal itu bisa menjadi langkah awal sebelum kode berperilaku diimplementasikan kelak,” ujar Desker.

Saat ditanya apakah dirinya yakin eskalasi ketegangan di Laut China Selatan tak akan meningkat sehingga memicu perang terbuka, Desker mengaku optimistis semua pihak akan berupaya keras menghindari itu.

”Kita semua harus optimis. Jika tidak, semua lantas hanya akan berpikir kalau tak ada jalan selain berkonflik. Saya memilih optimistis upaya negosiasi harus terus dilakukan demi keuntungan bersama,” ujar Desker.

Seperti diwartakan, beberapa insiden kerap terjadi belakangan ini. Belum lama ini, Angkatan Laut India menyatakan tak ragu untuk turun tangan jika sampai kepentingan maritim negeri tersebut di perairan Laut China Selatan terganggu. (DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com