Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Sudah Kelar Instal Roket

Kompas.com - 05/12/2012, 14:08 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) telah selesai menginstal sebuah roket jarak jauh di landasan peluncurannya, menjelang peluncuran yang direncanakan bulan ini, kata sebuah laporan dari Korea Selatan (Korsel), Rabu (5/12). Rencana terbaru negara komunis yang miskin itu tidak mempedulikan kecaman luas dunia internasional.

Total tiga tingkat roket Unha-3 telah ditempatkan di landasan di stasiun peluncuran satelit Sohae, kata sebuah sumber pemerintah Korsel kepada kantor berita Yonhap. "Sejumlah pekerja sedang ditarik keluar dari situs itu," kata sumber itu.

Pyongyang, Sabtu lalu, mengumumkan bahwa negara itu berniat untuk meluncurkan roket antara tanggal 10 dan 22 Desember ini.

AS dan sekutu utamanya di Asia, yaitu Korsel dan Jepang, telah mengutuk langkah itu sebagai sebuah upaya terselubung untuk menguji coba rudal balistik yang melanggar resolusi PBB yang dipicu oleh dua uji coba nuklir Pyongyang tahun 2006 dan 2009.

Korut kini diperkirakan sedang menginstal peralatan pendukung, seperti radar dan kamera, sebelum mengisi bahan bakar roket itu, kata Yonhap.

Menlu AS Hillary Clinton, Selasa, mendesak NATO dan Rusia untuk menekan Korut agar membatalkan misi itu. "Amerika Serikat sangat prihatin dengan pengumuman terbaru Korea Utara bahwa pihaknya berencana untuk melakukan peluncuran roket lagi," kata Hillary dalam sebuah pertemuan dewan NATO-Rusia. "Kami mendesak semua pihak di sini untuk secara terbuka meminta Korut mematuhi sepenuhnya kewajibannya kepada Dewan Keamanan PBB."

Pyongyang menegaskan, peluncuran itu merupakan misi "damai" dan muni ilmiah yaitu bertujuan untuk menempatkan satelit di orbit.

Sebuah upaya Korut yang dilakukan pada April gagal ketika roket meledak tak lama setelah lepas landas.

China telah menyatakan "keprihatinan" terhadap rencana peluncuran itu. Kementerian luar negeri China mendesak "pihak-pihak terkait (untuk) bertindak dengan cara yang lebih kondusif bagi stabilitas Semenanjung Korea".

Russia menyatakan "penyesalan"-nya dan menegaskan bahwa Korut berkewajiban untuk mematuhi resolusi PBB.

Namun para analis mengatakan, masyarakat internasional kehabisan opsi untuk menekan Korut yang miskin tapi bersenjata nuklir. Negara itu saat ini terkukung dalam sejumlah sanksi yang berlapis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com