Israel menerbitkan izin baru untuk pembangunan 3.000 rumah baru di wilayah yang disebut E-1, yakni sebuah koridor yang membentang dari ujung timur Jerusalem Timur hingga permukiman Maaleh Adumim. Sama seperti terhadap kebijakan Israel terdahulu, Palestina selalu menentang rencana baru itu.
Kecaman keras terhadap ”perlawanan” Israel yang menerbitkan izin baru untuk pembangunan permukiman baru itu kini bermunculan. Setelah Inggris dan AS, sekutu utama Israel, negara lain pun ikut mengecam.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Catherine Ashton, Minggu, mendesak Israel membatalkan rencana membangun 3.000 rumah di Tepi Barat dan Jerusalem Timur. Dia mengatakan, tindakan Israel tersebut menghambat perdamaian.
”UE berkali-kali menyatakan, semua bangunan permukiman tidak sah menurut hukum internasional dan menjadi hambatan perdamaian. Saya meminta Pemerintah Israel menunjukkan komitmen bagi dimulai kembali perundingan untuk mengakhiri konflik dan pendudukan dengan tidak melanjutkan rencana-rencana ini,” papar Ashton.
Ashton menegaskan, Sidang Majelis Umum PBB pada akhir pekan lalu telah menyetujui peningkatan status Palestina. Kedua pihak didesak memulai lagi perundingan langsung tanpa ditunda atau tanpa prasyarat serta melakukan tindakan yang bisa membangun kepercayaan dan tidak mengganggunya.
Jordania juga menyampaikan kecaman kepada Israel. Menteri Negara Urusan Media Jordania Samih Maaytah mengatakan, keputusan itu menyalahi hukum internasional.(AFP/AP/REUTERS/CAL)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.