Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Selangkah Lagi

Kompas.com - 01/12/2012, 04:53 WIB

Ramallah. Bethlehem. Gaza City. Seluruh wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza dikuasai sukacita. Di plaza di depan Gereja Kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem, rakyat Palestina mengungkapkan rasa sukacita dan kebahagiaan mereka, bernyanyi-nyanyi, menari-nari, mengibar-ngibarkan bendera, dan berteriak-teriak. Mereka mengucapkan syukur kepada Yang Mahatinggi setelah tersiar berita dari Markas Besar PBB, New York, bahwa perjuangan diplomasi Presiden Palestina Mahmoud Abbas berhasil.

Abbas berhasil meyakinkan 138 dari 193 negara anggota PBB—9 negara menentang dan 41 negara lainnya abstain—bahwa perjuangan Palestina untuk meningkatkan statusnya dari observer (peninjau) menjadi nonmember observer state (negara peninjau bukan anggota) di Majelis Umum PBB sangat perlu. Peningkatan status itu sangat penting dalam perjuangan bangsa Palestina untuk mewujudkan impian dan cita-cita mereka mendirikan Negara Palestina Merdeka. Tahun lalu, ia gagal melamar menjadi ”negara anggota” PBB.

Dengan peningkatan status itu, Palestina yang sebelumnya di Majelis Umum PBB hanya disebut ”entitas” kini menjadi ”negara”. Status Palestina itu sama dengan status yang dimiliki Vatikan.

Memang, status baru itu tak banyak artinya bagi hak- hak delegasi Palestina di PBB. Namun, peningkatan status itu telah menempatkan Palestina selangkah lagi menjadi anggota penuh PBB.

Selain itu, peningkatan status itu juga akan mempermudah Palestina bergabung dengan lembaga-lembaga PBB, termasuk Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Jika Palestina menjadi anggota ICC, jalan akan terbuka bagi mereka untuk menyeret para penjahat perang Israel. Selain itu, dengan menjadi anggota ICC, juga akan terbuka jalan untuk menginternasionalisasi konflik Palestina sebagai masalah hukum, tak sekadar masalah politik seperti sekarang ini.

Yang tidak kalah pentingnya adalah inilah kemenangan diplomatik Abbas. Selama ini, dapat dikatakan, Abbas kalah ”wibawa” dari para pemimpin kelompok Hamas yang berani mengangkat senjata melawan Israel. Makin pudarnya wibawa Abbas yang memilih jalan moderat mengkhawatirkan banyak pemimpin dunia, yang mendorong proses perundingan diplomatik untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

Perang Gaza, dua pekan lalu, telah menaikkan citra Hamas di hadapan rakyat Palestina dan memperluas dukungan bagi mereka. Hal itu membuat Abbas dan Otoritas Palestina seperti menjadi tak relevan lagi serta semakin terpinggirkan.

Itulah salah satu alasan mengapa banyak negara berpengaruh dari Eropa memberikan dukungan pada upaya Abbas meningkatkan statusnya di PBB guna memberikan kemenangan politik kepada Abbas. Dengan harapan, peningkatan status itu bisa menyelamatkan proses perdamaian lewat jalan diplomasi.

Apa pun reaksi dan ancaman Israel terhadap langkah Abbas itu, suara yang diberikan 139 negara kepada Palestina menegaskan bahwa dukungan terhadap usaha diplomatik lebih dominan dibandingkan dukungan pada peperangan.

(Trias Kuncahyono dari Kairo, Mesir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com