Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Mesir Membela Dekritnya

Kompas.com - 23/11/2012, 23:37 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Presiden Mesir Mohamed Mursi membela dekritnya yang telah menimbulkan polmeik di dalam negeri. Ia menegaskan bahwa keputusan itu untuk menjamin tuntutan revolusi dan demi masa depan negara yang lebih baik.

"Dekrit itu bukan untuk diri saya, tapi demi kemaslahatan bangsa dan negara sesuai tuntutan revolusi," kata Mursi dalam pidatonya di depan massa pendukungnya di halaman Istana Ittihadiyah, Kairo Timur, Jumat (23/11/2012).

Mesir pada Jumat dilanda demonstrasi besar di Kairo dan di sejumlah Ibu Kota provinsi dari dua kubu, yakni pendukung dekrit dan kubu penentang dekrit.

Ribuan pendukung dekrit berkumpul di Istana Ittihadiyan dan ribuan pengunjung rasa lainnya di Bundaran Tahrir menolak dekrit tersebut.

Beberapa tokoh oposisi yang menolak dekrit tersebut tampak di bundaran Tahrir termasuk Mohamed Albaradei dan Amr Moussa, mantan calon presiden yang dikalahkan Mursi. Mereka menuding Mursi sebagai diktator baru yang ingin Mesir dikuasai satu kelompok. 

Dekrit tersebut, yang dideklarasikan Moursi, Kamis kemarin, antara lain mememerintahkan pengadilan kembali terhadap para pejabat tinggi di era rezim termasuk mantan Presiden Hosni Mubarak yang telah divonis hukuman seumur hidup pada Juni lalu.

Bentrokan saling lempar batu sempat terjadi di Bundaran Tahrir pada Jumat petang, namun berhasil diredam aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata.

Bentrokan serupa terjadi Iskandariyah, kota terbesar kedua setelah Kairo. Tidak ada korban jiwa, namun belasan orang dilaporkan cedera dalam bentrok tersebut.

Dalam pidatonya, Mursi menyinggung beragam hal, dan mengklaim bahwa pihaknya telah merealisasikan sebagian tuntutan revolusi. Presiden Moursi menyatakan dirinya berada di kedua kubu, pro maupun penolak dekrit.

Namun, ia mengingatkan bahwa pihak yang menolak itu ada yang benar-benar bertujuan kemaslahatan bangsa, tapi ada juga sebagai provokator.

Moursi yang juga tokoh Ikhwanul Muslimin itu mengakui Mesir sedang menghadapi kondisi sulit, namun yakin semuanya akan tercapai.

Ia berjanji, seperti dalam dekritnya, akan segera mengadakan referendum penetapan konstitusi baru segera setelah dirampungkan penyusunannya oleh Majelis Konstituante.

Dalam dekritnya, Presiden Mursi memperpanjang masa kerja Majelis Konstituante selama dua bulan lagi untuk merampungkan penyusunan konstitusi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com