Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Generasi Kelima, "Princeling" China

Kompas.com - 17/11/2012, 02:44 WIB

Oleh SIMON SARAGIH

Siapa sebenarnya pemimpin baru China, Xi Jinping? Mike Chinoy, mantan koresponden CNN yang kini menjadi peneliti senior US-China Institute, University of South Carolina, Amerika Serikat, mengatakan, Xi adalah sosok misterius dan sulit dibaca.

Dia lahir di tengah hiruk-pikuk politik China dan kisruh menjelang Revolusi Kebudayaan. Kemudian, muncul Revolusi Kebudayaan yang menghabisi para teknokrat dan para pemikir China. Program yang dicanangkan Mao Zedong itu memupus kemajuan China selama puluhan tahun. Ini termasuk gerakan yang memaksa mereka yang bertalenta bekerja bakti pada sektor pertanian di pedesaan.

Xi lahir pada 1953. Ia putra almarhum mantan Perdana Menteri Xi Zhongxun yang juga mantan Wakil Ketua Parlemen China. Oleh karena itu, Xi dijuluki salah satu princeling China. Itu julukan bagi putra-putri penguasa China yang sedang berkuasa, sudah pensiun, ataupun yang almarhum.

Status princeling adalah salah satu nilai tambah bagi kelanjutan karier di China. Saat muda, Xi sudah tumbuh di antara para elite partai. Ia belajar perangai para elite China, yang secara kultur lebih banyak menahan diri. Bukan tipe pemimpin China untuk menonjolkan diri di permukaan, bukan pula memoles-moles citra.

Dia menyaksikan kejatuhan ayahnya, seorang reformis, sebelum Revolusi Kebudayaan periode 1966-1976. Pada usia belasan tahun, Xi ikut merasakan kejatuhan dan hidup miskin di pedesaan, sebelum berhasil kuliah di universitas.

Pada era Mao Zedong, para tokoh reformis disingkirkan karena dianggap berbahaya bagi kelangsungan Partai Komunis China. Xi adalah reformis yang tak mau memperlihatkan jati diri sebenarnya. Dia cukup bijak menjaga profil.

Sikap ini membuatnya dihargai dan mampu menjadi elite di Provinsi Fujian dan Zhejiang. Dua provinsi ini mengalami kemajuan ekonomi dahsyat. Ini gambaran dari otak pemimpin yang gencar mendorong pembangunan ekonomi lewat reformasi. Xi dikenal gencar merayu kedatangan para investor Taiwan yang berperan besar pada awal pembangunan ekonomi China.

Dia disukai Presiden Hu dan sudah lama Xi diprediksi menjadi pengganti Hu. Itu terwujud pada kongres ke-18 Partai Komunis China, yang berakhir 15 November 2012, saat Hu menyerahkan kekuasaan kepada Xi.

Xi menjaga kedekatan hubungan dengan Presiden Hu Jintao. Kebetulan mereka sama-sama menghargai tradisi lama China, terutama status Partai Komunis China. Namun, ada warna utama idealisme Xi dan Hu. Keduanya ingin pembangunan ekonomi berlanjut lewat langkah reformasi di bidang ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com