Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Porak-poranda, Warga New York Antusias Ikuti Pemilu

Kompas.com - 07/11/2012, 02:07 WIB
Hindra Liauw

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Di tengah-tengah situasi New York yang masih porak-poranda akibat badai Sandy, sebagian warga kota yang dijuluki "Big Apple" tersebut antusias mengikuti Pemilu Presiden 2012.

Sharon Brown, seorang perawat, menunjukkan antusiasmenya untuk memberikan suaranya di Rockaway Park. "Selamat dari badai itu, dan menyaksikan langsung air yang terus naik, hal ini benar-benar membuat Anda berpikir harus memilih," kata Brown di tempat pemungutan suara (TPS) yang diselimuti udara dingin.

"Saya berhasil selamat, begitu juga anak-anak. Saya di sini untuk memberikan suara. Inilah yang terpenting," kata Brown.

Badai Sandy menyebabkan setidaknya 113 orang tewas di AS dan Kanada. Sebanyak 40 korban di antaranya merupakan warga New York.

Proses pemungutan suara di TPS tersebut sempat tertunda satu jam. Pasalnya, panitia pemungutan suara sibuk memperbaiki generator listrik. Upaya tersebut gagal. Para pemilih pun terpaksa memberikan suara di tengah kegelapan.

Pada hari itu, sebenarnya Brown tiba di TPS yang tidak sesuai dengan domisili. Namun, dia khawatir bahan bakar mobil tak cukup jika dirinya harus berkeliling mencari TPS yang sesuai dengan domisilinya.

Namun, ibu berusia 33 tahun ini diperbolehkan menggunakan hak suaranya di TPS yang tak sesuai domisilinya. Pasalnya, Gubernur New York Andrew Cuomo mengeluarkan kebijakan yang intinya memperbolehkan warga New York pergi ke TPS yang tak sesuai dengan domisili.

Sembari menanti giliran, para pemilih ini berbagi kisah soal apa yang dialaminya saat badai Sandy menerjang New York. Mereka juga berdiskusi soal pentingnya menggunakan hak pilih.

Seorang pensiunan polisi, Paul Ciccarello, yang harus kehilangan rumah akibat badai Sandy, mengatakan, dia memerlukan waktu satu jam untuk mencapai TPS terdekat.

"Saya berusia 56 tahun. Saya selalu menggunakan hak suara setiap pemilu sejak berusia 18 tahun," katanya.

Setiap pemilih sepakat bahwa mereka memerlukan kebulatan tekad untuk berpartisipasi pada pemilu AS di tengah-tengah situasi yang kacau akibat badai Sandy.

"Awalnya, saya berpikir TPS ini dilengkapi pemanas. Saya juga berpikir mereka akan memberikan kopi dan palang merah AS berada di sini," kata Dan Dickensheid, 61, seorang petugas TPS yang tinggal di dekat sana. Dia telah melewati pekan yang dingin tanpa pemanas.

"Saya berpakaian di dalam kegelapan. Saya berjalan ke sini juga dalam kegelapan. Di sini sangat dingin," kata Dickensheid.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com