Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prajurit AS Pembantai 16 Warga Afganistan Disidang

Kompas.com - 05/11/2012, 15:48 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang prajurit AS yang dituduh membunuh 16 warga desa Afganistan, dijadwalkan menjalani sidang perdananya pada Senin (5/11/2012) waktu setempat.

Sersan Robert Bales diharapkan bisa menghadiri sidang yang direncanakan pada 5-16 November, di pangkalan gabungan Lewis-McChord di Negara Bagian Washington, untuk menentukan apakah Sersan Bales harus menjalani sidang pengadilan militer secara penuh.

Bales (39), dituduh meninggalkan pangkalannya di Distik Panjwayi, Provinsi Kandahar, Afganistan, 11 Maret lalu di malam hari. Dia kemudian membunuh 16 orang, dan sembilan di antaranya adalah anak-anak. Bales juga dituding membakar beberapa jasad korbannya itu.

Pembunuhan itu dianggap sebagai kejahatan paling mematikan yang dilakukan anggota militer AS selama satu dekade di Afganistan. Kasus ini juga membuat hubungan diplomatik Washington DC dan Kabul sempat memanas.

Sehari sebelum jadwal sidang, istri Bales menegaskan bahwa dirinya yakin suaminya tidak melakukan kejahatan itu.

"Suami saya tidak melakukan itu. Saya meyakini itu dari lubuk hati saya yang terdalam," katanya.

"Ini pasti sebuah kesalahan. Saya sangat mengenal suami saya. Dia tak mungkin membunuh perempuan dan anak-anak," ujarnya.

Istri dan kedua anak Bales telah dipindahkan ke sebuah pangkalan militer di sebelah selatan Seattle, demi keamanan mereka.


Tak lama setelah pembantaian itu terungkap, Bales dikirim pulang dari Afganistan ke Fort Leavenworth, Kansas. Selanjutnya, Bales dikembalikan ke markas Batalion Ke-2, Resimen Infantri Ke-3, AD Amerika Serikat di Fort Lewis-McChord.

Sementara itu, kuasa hukum Bales, John Browne, mengatakan lebih dari 10 warga Afganistan akan dijadikan saksi. Bales akan berangkat ke Afganistan untuk menanyai para saksi. Sementara staf kantor hukumnya akan tetap berada di Seattle, memantau perkembangan sidang Bales.

Sama dengan pernyataan istri Bales, Browne mengatakan kliennya sama sekali tidak ingat soal pembunuhan itu. Kemungkinan besar sebelum kejadian itu, Bales minum hingga mabuk. Dia juga diketahui sangat trauma ketika menghadapi sesama prajurit yang terluka parah.

Keluarga korban pembunuhan sudah mendapatkan ganti rugi. Keluarga korban tewas mendapatkan 46.000 dollar AS sementara korban luka juga mendapatkan ganti rugi meski tidak terlalu besar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com