Washington DC, Kamis
Dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS di acara This Morning, Powell menyatakan berbagai kebijakan Obama selama menjabat presiden sudah berada di ”jalur yang benar”. Menurut dia, waktu pertama kali terpilih sebagai presiden pada 2008, Obama menghadapi situasi ekonomi yang berada di jurang depresi, industri finansial yang berantakan, dan sektor perumahan yang nyaris runtuh.
”Saya lihat beberapa tahun kemudian stabilitas telah kembali di komunitas (industri) finansial, perumahan mulai pulih, kepercayaan konsumen mulai naik,” papar Powell, yang mengaku dia masih tetap seorang republiken meski mendukung Obama.
Ini adalah dukungan kedua Powell bagi Obama, setelah pada tahun 2008 dia juga mengaku memilih Obama. Hal itu membuat Senator John McCain, tokoh republiken yang menjadi rival Obama pada pilpres 2008, gusar.
”Bagaimana dia bisa menjadi seorang republiken kalau memilih calon Demokrat dua kali berturut-turut? Menurut saya, kita tidak butuh republiken seperti itu,” sergah McCain dalam wawancara dengan stasiun Fox
Sementara itu, John Sununu, penasihat capres Partai Republik Mitt Romney, mengeluarkan komentar bernada rasis terkait sikap Powell itu. Dalam wawancara dengan CNN, Sununu meragukan dukungan Powell itu berdasarkan pandangan obyektif tentang berbagai kebijakan Obama.
”Saat ada orang dari ras yang sama dengan Anda menjadi presiden AS yang Anda banggakan, wajar saja Colin mendukung dia (Obama),” ujar Sununu. Pernyataan ini diduga akan memicu kontroversi baru dalam kampanye Romney.
Powell adalah warga Afrika-Amerika pertama dalam sejarah yang menduduki jabatan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS. Ia adalah tokoh yang sangat dihormati di Amerika sejak menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS di era Presiden Ronald Reagan sampai menjadi menlu di era Presiden George W Bush.
Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan, Obama langsung menelepon Powell untuk mengucapkan terima kasih atas dukungannya.