Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Powell Dukung Obama, Romney Unggul Sementara

Kompas.com - 27/10/2012, 02:33 WIB

Washington DC, Kamis - Mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell, yang juga seorang tokoh senior Partai Republik, menyatakan dukungan secara terbuka kepada Presiden Barack Obama, calon presiden petahana dari Partai Demokrat, Kamis (25/10). Sikap Powell itu langsung memicu protes dan sinisme dari para tokoh lain Partai Republik.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS di acara This Morning, Powell menyatakan berbagai kebijakan Obama selama menjabat presiden sudah berada di ”jalur yang benar”. Menurut dia, waktu pertama kali terpilih sebagai presiden pada 2008, Obama menghadapi situasi ekonomi yang berada di jurang depresi, industri finansial yang berantakan, dan sektor perumahan yang nyaris runtuh.

”Saya lihat beberapa tahun kemudian stabilitas telah kembali di komunitas (industri) finansial, perumahan mulai pulih, kepercayaan konsumen mulai naik,” papar Powell, yang mengaku dia masih tetap seorang republiken meski mendukung Obama.

Ini adalah dukungan kedua Powell bagi Obama, setelah pada tahun 2008 dia juga mengaku memilih Obama. Hal itu membuat Senator John McCain, tokoh republiken yang menjadi rival Obama pada pilpres 2008, gusar.

”Bagaimana dia bisa menjadi seorang republiken kalau memilih calon Demokrat dua kali berturut-turut? Menurut saya, kita tidak butuh republiken seperti itu,” sergah McCain dalam wawancara dengan stasiun Fox News Radio. McCain mengaku kecewa dengan keputusan Powell.

Sementara itu, John Sununu, penasihat capres Partai Republik Mitt Romney, mengeluarkan komentar bernada rasis terkait sikap Powell itu. Dalam wawancara dengan CNN, Sununu meragukan dukungan Powell itu berdasarkan pandangan obyektif tentang berbagai kebijakan Obama.

”Saat ada orang dari ras yang sama dengan Anda menjadi presiden AS yang Anda banggakan, wajar saja Colin mendukung dia (Obama),” ujar Sununu. Pernyataan ini diduga akan memicu kontroversi baru dalam kampanye Romney.

Powell adalah warga Afrika-Amerika pertama dalam sejarah yang menduduki jabatan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS. Ia adalah tokoh yang sangat dihormati di Amerika sejak menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS di era Presiden Ronald Reagan sampai menjadi menlu di era Presiden George W Bush.

Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan, Obama langsung menelepon Powell untuk mengucapkan terima kasih atas dukungannya.

Unggul tipis

Obama sendiri masih terus berkampanye mengumpulkan dukungan agar terpilih kembali pada pilpres 6 November nanti. Hari Kamis, Obama menggunakan hak pilihnya dalam pemungutan suara awal yang sudah dimulai di Chicago.

Sejumlah jajak pendapat menunjukkan Obama bersaing sangat ketat dengan Romney. Jajak pendapat harian yang digelar Reuters/Ipsos pada Kamis menunjukkan Romney memimpin dengan 47 persen dukungan, disusul Obama dengan 46 persen.

Jajak pendapat ABC News/ Washington Post bahkan menunjukkan selisih lebih besar untuk keunggulan Romney, yakni 50 persen dukungan melawan 47 persen dukungan bagi Obama.

(Reuters/AFP/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com