JAKARTA, KOMPAS -
Draf Nol usulan Indonesia itu sebelumnya diajukan dalam pertemuan antarmenteri luar negeri se-ASEAN di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, bulan lalu.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa saat dihubungi per telepon ketika tengah melayat ke Phnom Penh, Kamboja, untuk menyampaikan dukacita atas wafatnya mantan Raja Norodom Sihanouk.
”Tadi juga digelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri (Kamboja) Hor Namhong, salah satunya membahas persiapan KTT ASEAN, 15-20 November. Pada prinsipnya tak ada satu pun negara anggota ASEAN ingin kejadian Juli terulang lagi,” ujar Marty.
Seperti diwartakan, dalam pertemuan antar-menlu ASEAN (AMM) ke-45, Juli lalu, ASEAN gagal menghasilkan komunike bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah organisasi itu.
Kebuntuan dipicu silang
”Jadi, sekarang kami mencoba cari tahu tanggapan awal seluruh negara anggota soal Draf Nol tadi. Namun, sampai sekarang memang belum ada yang menolak,” ujar Marty.
Lebih lanjut Marty mengingatkan semua pihak tidak memandang COC sebagai sesuatu yang rumit, riskan, dan membutuhkan waktu lama untuk mewujudkan.
Mengacu pada salah satu usulan di Draf Nol terkait penetapan saluran telepon langsung