Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damaskus Diguncang Bom

Kompas.com - 23/10/2012, 02:22 WIB

Damaskus, Senin - Sebanyak 13 orang tewas dan 29 orang terluka akibat ledakan bom mobil di dekat pos polisi Bab Touma di Damaskus, Minggu (21/10). Ibu kota Suriah itu telah menjadi sasaran empuk ledakan bom dalam beberapa bulan ini dan medan utama perang saudara Suriah selain Aleppo.

Ledakan di Damaskus itu terjadi saat rakyat Lebanon—negara tetangga Suriah—menyerukan sikap antirezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Rezim ini dicurigai terlibat dalam bom mobil di Beirut yang menewaskan, antara lain, Kepala Dinas Intelijen Lebanon Brigadir Jenderal Wissam al-Hassan, Jumat lalu.

Bom di Damaskus meledak di kawasan pusat perbelanjaan Bab Touma, yang sebagian besar penghuninya adalah warga minoritas Kristen di Suriah. Sejumlah ledakan bom sebelumnya juga menyasar kelompok minoritas ini.

Dua pejabat Pemerintah Suriah yang berbicara di lokasi ledakan di Damaskus mengatakan, bom di sebuah taksi itu meledak 50 meter dari pos polisi Bab Touma di kawasan Kota Tua di Damaskus.

Seorang wartawan Associated Press yang mendatangi tempat kejadian perkara mengatakan, darah berceceran di jalan dan trotoar. Pecahan kaca dari jendela-jendela toko yang hancur juga berserakan di jalan dan trotoar. Begitu pula dengan bangkai empat mobil yang terbakar.

Mohammad Hambali (27), seorang pedagang sayur, mengatakan, beberapa orang terluka terkapar di jalan ketika ia bergegas untuk membantu. ”Ini adalah tindakan pengecut yang dilakukan oleh teroris,” kata Hambali, yang terluka akibat terkena serpihan puing di kaki kirinya.

Kantor berita SANA melaporkan, sedikitnya 13 orang tewas dalam ledakan itu. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyebutkan, ada 10 orang yang tewas saat itu. Keduanya juga menyebutkan, 29 orang lain terluka, termasuk beberapa orang menderita luka serius dan harus dirawat intensif.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Bab Touma itu. Meski demikian, kelompok garis keras yang tengah bertempur bersama pasukan oposisi beberapa waktu lalu pernah mengatakan, mereka akan menyerang instalasi atau instansi keamanan di Damaskus.

Usul gencatan senjata

Di saat ledakan itu terjadi di Bab Touma, Utusan Khusus PBB dan Liga Arab Lakhdar Brahimi bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad di tempat lain di Damaskus. Dia mendorong rezim Suriah dan oposisi untuk melakukan gencatan senjata selama empat hari untuk menghormati hari raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 26 Oktober, ini.

Brahimi mengatakan, dia telah lebih dahulu menemui kelompok-kelompok oposisi di dalam dan luar Suriah untuk menyampaikan agenda damainya itu. Dia mengatakan, dia menerima ”janji-janji” tetapi ”bukan komitmen” dari mereka untuk menghargai usulan gencatan senjata itu.

Kepada wartawan, Brahimi mengatakan bahwa ia ”menemukan tanggapan yang luar biasa” dari oposan Assad atas rencana gencatan senjata. ”Mereka semua mengatakan bahwa itu ide yang baik untuk didukung.”

Brahimi menolak mengungkapkan tanggapan Assad atas usulannya itu. Namun, ia menilai pertemuan dengan Presiden Suriah yang tengah diperangi oposisi itu sebagai tahap awal menuju kesepakatan lebih besar. Sumber lain menyebutkan, Assad ingin melucuti oposisi dahulu sebelum berdamai.

Kantor berita SANA melaporkan, Assad meyakinkan Brahimi bahwa ia mendukung usaha Utusan Khusus PBB dan Liga Arab itu. Assad tidak mengatakan apakah ia berkomitmen untuk melakukan gencatan senjata.

”Presiden mengatakan, ia terbuka kepada setiap upaya yang tulus untuk menemukan solusi politik atas krisis dengan dasar menghormati kedaulatan Suriah dan menolak campur tangan asing,” katanya.

April lalu, rezim dan oposisi sempat sepakat berdamai, tetapi kemudian batal. Di beberapa tempat di Suriah, Minggu hingga Senin, terjadi kekerasan. Di Aleppo, seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan mobil penuh bahan peledak di depan Rumah Sakit Perancis di Jalan al-Zohour. (AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com