MEKKAH, KOMPAS.com - Tim pengawas haji DPR meminta Kementerian Agama agar memperhatian secara sungguh-sungguh kondisi higienis katering jemaah haji, dalam prosesi ibadah di Arafah, Musdalifa, dan Mina. Jemaah haji agar jangan sampai menderita sakit perut, terutama saat wukuf.
"Kami meminta agar PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) memperhatikan masalah katering, transportasi dan pemondokan di Arafah dan Mina," kata Wakil Ketua Delegasi/Ketua Komisi VIII DPR , Ida Fauziyah Sja’roni, dalam jumpa pers usai rapat dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Anggito Abimanyu dan Kadaker Mekkah Asyad Hidayat, di Mekkah, Senin (22/10/2012) ini.
"Perencanaan pelaksanaan puncak ibadah haji saat wukuf, perlu dicermati dari berbagai kemungkinan kejadian luar biasa, baik kondisi kesehatan jemaah, tenda dan pelayanan katering serta transportasinya," kata Ida. Ia didampingi anggota rombongan DPR Gondo Radityo Gambiro dan Jazuli Juwaini Sabag
Tim pengawas DPR juga mekekomendasikan, agar dalam rangka meningkatkan pelayanan pemondokan di Mekkah dipandang perlu segera merealisasikan langkah-langkah lebih lanjut, untuk membangun gedung Perumahan/pemdondokan Jemaah haji Inonesia.
Terkait jemaah nonkuota, tim menyatakan agar diberikan perhatian serius, dan mendorong Kemenag untuk memonitor serta mengantisipasinya, agar keberadaan jemaah nonkuota tidak mengganggu pelayanan jemaah kuota.
Tim pengawas juga berpendapat perlu adanya sanksi, kepada pihak travel yang meberikan pelayanan tidak sesuai standar. Selain itu, tim juga mendesak Kemenag agar melakukan pengawasan atas travel-travel haji agar menjadi lebih baik
Tim juga menyesalkan atas adanya kasus jemaah yang batal berangkat. Selanjutnya tim pengawas mendesak agar kasus tersebut diproses secara hukum.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.