Turki berdalih ada sandaran hukum internasional yang menegaskan bahwa peralatan militer dilarang diangkut dengan pesawat sipil atau melewati wilayah udara negara tertentu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Otoritas Turki saat itu juga mengajukan jaminan keselamatan terhadap 18 warga Rusia yang berada di pesawat. Pesawat tempur Turki akhirnya mendaratkan secara paksa pesawat sipil Suriah itu. Namun, ketegangan diplomatik antara Turki dan Rusia tidak dapat dihindari.
Rusia mengecam keras pendaratan secara paksa pesawat sipil Suriah di Ankara itu. Sebaliknya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland menyatakan AS mendukung Turki dalam pendaratan paksa pesawat sipil Suriah tersebut.
Titik terpenting dalam kasus itu adalah CIA sering berada di belakang ketegangan atau bahkan perang terbuka di antara dua negara atau kelompok, termasuk saat hubungan Suriah-Turki memanas saat ini.