Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Hindari Kesalahan

Kompas.com - 04/10/2012, 07:47 WIB

DENVER, KOMPAS.com - Barack Obama dan Mitt Romney berhadapan untuk pertama kalinya dalam debat kandidat Presiden Amerika Serikat di Universitas Denver di Colorado, Rabu (3/10). Dalam upaya merebut hati pemilih, kedua kandidat berjuang keras menghindari kesalahan.

Romney, kandidat presiden dari Partai Republik, sangat perlu kemenangan karena tertinggal dari Obama dalam jajak pendapat. Adapun bagi Obama, kemenangan memberikan justifikasi untuk menjalankan programnya pada masa jabatan kedua.

Momentum Romney—yang sempat diunggulkan karena dianggap lebih menguasai isu-isu ekonomi—hilang justru karena sejumlah komentarnya yang dianggap tidak pantas.

Terakhir, mantan Gubernur Massachusetts ini menyebut 47 persen penduduk AS tak membayar pajak penghasilan dan mengandalkan bantuan pemerintah. Ucapannya dalam acara penggalangan dana itu segera mengundang kritik media, kubu Partai Demokrat, bahkan koleganya dari Partai Republik.

”Dia (Romney) harus menang dengan meyakinkan. Dia melewati beberapa pekan yang buruk, dan dia harus mengubah narasi kampanye. Dia harus meyakinkan orang-orang yang suka kepadanya bahwa dia layak dipilih,” ujar David Yepsen, Direktur Paul Simon Public Policy Institute at Southern Illinois University.

Kesempatan terbuka bagi Romney untuk membalas. Sehari menjelang debat, giliran Wakil Presiden AS Joe Biden yang menyulitkan posisi kubu Demokrat. Dalam kampanye di North Carolina, Biden menuduh Romney akan menaikkan pajak bagi ”warga kelas menengah yang terkubur dalam empat tahun terakhir”.

Komentar itu langsung disambar Paul Ryan, kandidat wakil presiden dari Republik, sebagai pengakuan bahwa kebijakan ekonomi Obama telah menyengsarakan warga. ”Kami setuju. Itu berarti kita harus menghentikannya dengan memilih Romney sebagai Presiden AS,” ujar Ryan.

Kubu Obama berdalih, kesengsaraan empat tahun itu disebabkan kebijakan ekonomi pemerintahan terdahulu. Namun, kesalahan telanjur terjadi, dan kesalahan ucap seperti itu yang harus dihindari dalam debat.

Kejutan

Dalam sejarahnya, debat presiden AS adalah gabungan antara koreografi yang direncanakan dan spontanitas pada situasi tak terduga. Kedua kandidat menghabiskan waktu berjam-jam untuk berlatih, sambil menyiapkan diri menghadapi kejutan.

”Ini yang membuat rumit. Tak ada contoh yang pas untuk menyiapkan diri. Setiap orang berjalan dengan arah dan tujuan masing-masing,” ujar Alan Schroeder, penulis buku tentang debat presiden.

Debat pertama dari tiga debat yang berlangsung pukul 21.00 waktu setempat, atau Kamis pagi waktu Indonesia, ini akan fokus pada isu-isu domestik. Debat berlangsung selama 90 menit, terbagi dalam enam segmen masing-masing selama 15 menit. Tiga segmen pertama akan membahas isu ekonomi. Tiga segmen berikutnya akan fokus pada layanan kesehatan, peran pemerintah, dan tata pemerintahan. (AP/AFP/REUTERS/WAS)

Berita terkait dapat dibaca di :Debat Capres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com