William-Kate Ajukan Gugatan Hukum di Perancis.

LONDON, KOMPAS.com - Keluarga kerajaan Inggris akan melaporkan dan mencoba menghentikan kasus penyebaran foto 'tolpess' istri Pangeran Williams, Kate Middleton ke pengadilan, Senin (17/9/2012).

"Kami dapat mengkonfirmasikan bahwa keluhan terhadap perbuatan kriminal akan dimasukkan ke pengadilan Perancis, besok (hari ini)," kata seorang juru bicara Istana St James, London.

Namun, lanjut sang juru bicara, keputusan akhir berada di tangan pengadilan Perancis yang akan menentukan apakah kasus ini dapat diinvestigasi dan menindaklanjuti keluhan ini.

Di pengadilan nanti, kuasa hukum Duke dan Duchess of Cambridge akan memohon agar pengadilan memerintahkan agar majalah Closer menghentikan penjualan foto topless Kate Middleton.

Selain itu, Keluarga Kerajaan Inggris berupaya untuk memenangkan ganti rugi dari Closer, yang merupakan bagian dari kerajaan media mantan PM Italia Silvio Berlusconi, karena mempublikasikan gambar yang diperoleh tanpa izin itu.

Tak hanya itu, Kerajaan Inggris juga berharap agar pengadilan bisa memerintahkan Closer untuk menhentikan pencetakan majalah yang sudah terbit sejak Jumat pekan lalu itu.

Pangeran William sangat marah dengan publikasi foto seronok istrinya itu. Situasi ini menjadi perbandingan saat Putri Diana meninggal karena kecelakaan lalu lintas di Paris pada 1997 lalu akibat menghindari kejaran para paparazzi.

Sayangnya rencana langkah hukum Kerajaan Inggris itu nampaknya tak membuat gentar majalah terbitan Dublin, Republik Irlandia atau majalah Italia, Chi.

Kedua majalah itu malah berencana tetap mempublikasikan foto itu dan siap dengan risikonya.

Closer dan Chi diterbitkan kelompok media Mandadori milik Silvio Berlusconi yang mendukung penerbitan foto-foto Kate Middleton itu.

Menurut pihak Istana Kerajaan Inggris, saat ini Pangeran William dan istrinya masih fokus dalam perjalanan sembilan harinya di Asia dan Pasifik.

Pada Minggu (16/9/2012) keduanya berada di Kepulauan Solomon untuk melakukan kunjungan remsi.