Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi WNI di Australia Barat Lebaran Bersama

Kompas.com - 24/08/2012, 18:36 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

PERTH, KOMPAS.com -- Masyarakat Indonesia di Australia Barat merayakan lebaran tahun ini bersama dengan para narapidana WNI yang sedang menjalani hukuman di beberapa penjara di sana. Hari Minggu (19/8/2012), para napi di penjara Broome, Hakea, Pardelup, dan Albany, mendapat hadiah lebaran tidak terduga, bisa shalat bersama dengan warga Indonesia lainnya, dan menikmati makanan khas lebaran seperti lontong sayur.

Di Australia Barat, napi Indonesia paling banyak ditahan di penjara Albany, 35 orang, dan di penjara Pardelup 38 orang.

"Di penjara Albany, napi WNI bersama dengan napi Muslim lainnya dari Afghanistan, Irak, Iran, Malaysia, bersama-sama merayakan lebaran yang kita selenggarakan," kata konsul di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Perth, Syahri Sakidin kepada koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, Jumat (24/8/2012).

Masyarakat Indonesia bersama dengan para diplomat dari KJRI mengunjungi tiga penjara yang berlokasi di sekitar kota Perth. "Untuk penjara di Broome, yang jaraknya lebih dari 2.000 km dari Perth, dimana ada 11 napi yang ditahan, masyarakat Indonesia yang tinggal di kota Broome saja yang mengunjungi mereka," kata Syahri.

Di penjara Hakea, di dekat kota Perth, 12 WNI ditahan di sana. Para napi paling banyak dipenjara di Australia Barat karena ketika mereka ditangkap di wilayah Christmas Island merupakan wilayah hukum negara bagian Australia Barat.

Ini adalah untuk pertama kalinya, pihak pengelola penjara di Australia memberikan izin para tahanan mereka mendapatkan kunjungan dan merayakan lebaran. "Pada awalnya, mereka agak ragu-ragu memberi izin. Namun, setelah melihat manfaat dari pertemuan, dan bagaimana para napi asal Indonesia ini betul-betul menikmati mendapatkan kunjungan, para petugas penjara juga akhirnya berbaur dengan kami, dan ikut menikmati hidangan yang kami bawa," tutur Syahri.

Para napi asal Indonesia itu hampir semuanya ditahan karena penyeludupan manusia. Dalam laporan mengenai situasi di penjara Albany baru-baru ini, laporan mengenai perilaku para napi asal Indonesia pada umumnya positif. 

Menurut Syahri, melihat pengalaman yang baru dilakukan tersebut, KJRI akan berusaha melakukan tindakan yang sama pada tahun-tahun mendatang. "Kita melihat manfaat positif dari kunjungan kita ke sana. Paling tidak mereka bisa mengurangi rasa rindu akan kampung halaman. Mudah-mudahan, tahun depan kita bisa melakukan kunjungan serupa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com