Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabloid Australia Sebut Korut "Korea yang Nakal"

Kompas.com - 08/08/2012, 16:38 WIB

SYDNEY, Kompas.com - Tabloid Australia yang dikendalikan Rupert Murdoch, pada Rabu lalu memancing kemarahan pihak Korea Utara. Pasalnya, mereka menyebut negara tersebut sebagai "Korea yang nakal (Naughty Korea)" dalam klasemen perolehan medali.

Dikutip dari kantor berita Korea Utara, KCNA, kubu Pyongyang menuding tabloid mX yang mereka sangka merupakan "Brisbane Metro" telah melakukan tindakan "kotor" yang mereka sebut telah "menarik perhatian dunia karena merendahkan diri mereka sendiri."

"Ini merupakan tindakan intimidasi yang melecehkan semangat Olimpiade terhadap solidaritas, persahabatan, kemajuan dan politisasi olahraga," kata KCNA.

Mereka kemudian mengatakan tabloid "bodoh" itu telah merendahkan diri sendiri dengan menyebut Korut sebagai "Korea yang nakal", sedangkan Republik Korea Selatan disebut sebagai "Korea yang baik."

"Betapa memalukannya hal itu. Brisbane Metro akan tetap menjadi simbol koran yang jahat, untuk sikap buruk yang akan dikenang dalam sejarah Olimpiade," tambah KCNA.

Namun mX, tabloid cuma-cuma yang dipublikasikan oleh Murdoch’s News Limited di Brisbane, Sydney, dan Melbourne, melancarkan serangan balik dengan mencantumkan tulisan "Korea Utara melayangkan surat resmi" pada semua edisinya.

"Korea Utara memerhatikan mX," kata tabloid itu di edisi Rabu petang, yang ditambahi foto pemimpin Korut, Kim Jong-Un, dan dipenuhi dengan lelucon seputar ambisi-ambisi nuklir rezim tersebut.

Ketiga editor tabloid, yang semuanya menampilkan klasemen perolehan medali yang sama, mengatakan Pyongyang telah melakukan "hal balistik" terhadap apa yang mereka yakini dipahami para pembaca sebagai "sedikit sifat gembira."

"mX dikenal luas kurang sopan dalam menyajikan berita dan Olimpiade London 2012 didekati dengan perspektif itu dalam benak kami," demikian pernyataan mereka.

"Kedua tim (Korea Selatan dan Korea Utara) berada di peringkat keempat dan kelima secara berurutan di klasemen medali, dan kami berpikir itu dapat menjadi lelucon, namun melalui cara yang tidak membayakan dalam membedakan kedua negara, dan refleksi dari betapa banyak dunia Barat melihat kedua negara itu."

Para editor mengatakan klasemen perolehan medali itu mendapat berbagai respon di dunia maya, dan lelucon itu sama sekali tidak bermaksud untuk menyerang pada atlet maupun penduduk, baik Korsel maupun Korut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com