Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Disandera di Suriah, Iran Minta AS Tanggung Jawab

Kompas.com - 07/08/2012, 17:43 WIB
Kistyarini

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menuduh Amerika Serikat bertanggung jawab atas keselamatan jiwa 48 warganya yang kini menjadi sandera di Suriah, menyusul laporan yang belum terkonfirmasi bahwa tiga dari sandera itu tewas akibat gempuran senjata berat.

Kementerian Luar Negeri Iran, yang mengirim pesan itu melalui Kedubes Swiss di Teheran yang menangani kepentingan AS, menegaskan bahwa ke-48 warganya itu adalah peziarah, bukan anggota Garda Revolusi seperti klaim para pemberontak.

"Karena dukungan nyata Amerika Serikat terhadap kelompok teroris (Suriah) dan pengiriman senjata ke Suriah, Amerika Serikat bertanggung jawab atas nyawa ke-48 peziarah yang diculik di Damaskus," demikian pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdullahian, Selasa (7/8/2012).

Kepada kantor berita IRNA, Abdollahian mengatakan, "Kami mengharapkan negara-negara yang dalam hal tertentu bertanggung jawab atas kejadian di Suriah untuk mengambil tindakan untuk memstikan keselamatan dan nyawa para peziarah dan kepulangan mereka ke Iran."

Dia menekankan, Iran sudah meminta bantuan Turki dan Qatar, dua negara yang dituduh mempersenjatai para pemberontak Suriah.

Pesan Iran itu dikeluarkan setelah satu kelompok pemberontak Suriah, Brigade Al-Baraa dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA), menyatakan dalam akun Facebook mereka, bahwa "tiga dari tawanan Iran tewas akibat gempuran hebat" militer di Damaskus, Senin (6/8/2012).

Akun Facebook itu mengatakan, pemimpin Brigade Al-Baraa, Abdel Nasser Shmeir, mengancam bakal "mengeksekusi para tawanan yang terbukti merupakan anggota Garda Revolusi jika gempuran berlanjut."

Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan dalam bahasa Arab, seperti dikutip televisi Iran Al-Alam, mengatakan, "menolak pernyataan cacat oleh pihak yang mengaku sebagai Tentara Pembebasan Suriah bahwa tiga peziarah Iran terbunuh dalam bombardir militer Suriah."

Ketua parlemen Iran Ali Larijani, mengatakan, "Amerika Serikat dan negara-negara tertentu di kawasan (Timur Tengah) bertanggung jawab atas kematian para peziarah Iran dan mereka akan menerima respons yang pantas pada saatnya."

Ke-48 warga Iran itu diculik saat mereka naik bus di Damaskus, Sabtu (4/8/2012).

Pada Minggu (5/8/2012), kelompok pemberontak itu mengunggah video secara online yang menuduh bahwa warga Iran itu merupakan personel Garda Revolusi yang melakukan "misi pengintaian". Namun Teheran menegaskan mereka hanyalah sebagian dari ratusan ribu warga Syiah Iran yang berziarah di makam Sayyida Zeinab di kawasan tenggara Damaskus setiap tahun.

Teheran merupakan sekutu utama Presiden Bashar al-Assad, yang menyebut para penentang rezimnya sebagai "teroris". Banyak dari petempur yang merupakan warga mayoritas Sunni. Mereka membenci dukungan Iran, yang mayoritas Syiah, terhadap Assad, yang berasal dari sekte Alawite, satu sempalan Syiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com