Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

48 Peziarah Asal Iran Diculik Pasukan Oposisi

Kompas.com - 06/08/2012, 02:24 WIB

DAMASKUS, MINGGU - Pemerintah Iran telah meminta bantuan Pemerintah Turki dan Qatar untuk membujuk pihak oposisi di Suriah membebaskan 48 peziarah asal Iran. Para peziarah itu diculik oleh kelompok bersenjata di Damaskus, Sabtu (4/8).

Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan, Minggu (5/8), bahwa Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi telah menelepon Menlu Turki Ahmet Davutoglu dan Menlu Qatar Sheikh Hamad bin Jassim bin Jabr al-Thani. Davutoglu dan Al-Thani dikabarkan telah setuju untuk membantu pembebasan para peziarah tersebut.

IRNA menambahkan, para peziarah itu berada di Suriah untuk melakukan ziarah ke makam Zainab, cucu Nabi Muhammad SAW, yang terletak sekitar 16 kilometer sebelah selatan Damaskus, Sabtu. Mereka sedang dalam perjalanan ke bandar udara untuk pulang ke Iran saat bus yang mereka tumpangi disergap kelompok bersenjata.

Memastikan identitas

Akan tetapi, keterangan pihak Iran ini diragukan oleh pasukan oposisi, Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Kapten Abdel Nasser al-Shumair, komandan Brigade Al-Baraa FSA, mengaku curiga rombongan warga Iran itu bukan peziarah biasa, melainkan anggota pasukan Garda Revolusi Iran yang menyusup ke Suriah.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Al-Arabiya, Shumair mengatakan, saat ditangkap, bus pembawa rombongan itu berada terlalu jauh dari lokasi masjid tempat makam Zainab. Bus tersebut juga dicurigai sedang menuju lokasi pertempuran antara tentara pemerintah dan pasukan oposisi.

Shumair mengatakan, tidak ada negosiasi pembebasan warga Iran ini sampai identitas mereka terungkap jelas. ”Negosiasi dengan pihak-pihak di dalam maupun luar Suriah tidak akan dibuka sebelum kami memastikan orang-orang Iran ini dan membuktikan bahwa Iran aktif di wilayah Suriah dengan (mengirim) tentara dan senjata,” papar Shumair.

Konflik bersenjata berkepanjangan di Suriah memang makin mendekati konflik sektarian. Sebagian besar pihak oposisi berasal dari kelompok Sunni, sementara pihak loyalis rezim Presiden Bashar al-Assad berasal dari komunitas Alawi, yang merupakan sempalan kelompok Syiah. Iran, yang mayoritas warganya menganut Syiah, selama ini selalu mendukung Pemerintah Suriah.

Penculikan puluhan warga asing di sekitar Damaskus itu menunjukkan bahwa aparat keamanan Suriah makin kewalahan mengendalikan situasi keamanan, bahkan di dekat pusat kekuasaan rezim.

Sementara itu, pertempuran terus berlangsung di Aleppo, kota pusat kegiatan ekonomi Suriah. Pasukan pemberontak sempat mencoba menduduki gedung stasiun televisi dan radio, sebelum dipukul mundur tiga jam kemudian. Tank-tank dan helikopter tempur pasukan rezim terus membombardir Aleppo.(Reuters/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com