Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aleppo Tentukan Nasib Suriah

Kompas.com - 02/08/2012, 03:07 WIB

Damaskus, Rabu - Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rabu (1/8), mengatakan, pertempuran antara angkatan bersenjata Suriah dan pasukan perlawanan oposisi di Aleppo akan menentukan nasib bangsa. Dia memuji heroisme para prajuritnya yang sedang bertempur melawan ”geng teroris kriminal”.

”Nasib rakyat dan bangsa kita, dahulu, sekarang, dan akan datang, bergantung pada pertempuran ini,” kata Assad dalam sambutan tertulis memperingati hari jadi ke-67 Angkatan Bersenjata Suriah.

Meski mengeluarkan sambutan resmi, keberadaan Assad hingga saat ini tidak diketahui. Dia tidak tampil di depan publik sejak empat jenderal di lingkaran dalamnya dibunuh dua pekan lalu.

Assad sedang berusaha menghancurkan aksi perlawanan oposisi yang kini memasuki bulan ke-17. Aksi yang semula damai kini menjadi perang saudara. Dalam lima hari ini, pertempuran paling sengit antara tentara rezim dan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) terjadi di Aleppo, kota terbesar di Suriah.

Presiden Assad mengatakan, militernya telah teruji menghadapi kelompok kriminal teroris selama periode yang lalu. ”Kalian memiliki tekad baja dan hati nurani. Kalian adalah pengawal nilai-nilai rakyat,” kata Assad.

”Militer telah terlibat dalam pertempuran penting dan heroik saat nasib bangsa dan rakyat bergantung. Musuh ada di antara kita hari ini, memakai agen-agen untuk mengacaukan negara, keamanan warga, dan terus menguras sumber daya ekonomi kita,” katanya.

Serangan jet tempur

Pertempuran di Aleppo berlangsung semakin sengit, Rabu. Pasukan Assad sejak Selasa malam mengerahkan jet tempur untuk menyerang posisi oposisi di Aleppo. Sementara itu, pihak oposisi mengatakan, pasukan loyalis Assad telah dipukul mundur.

Asap hitam tebal membubung tinggi setelah beberapa helikopter menembakkan senapan mesin di distrik-distrik di Aleppo timur. Selain helikopter, jet tempur MiG buatan Rusia menembaki lokasi yang sama. Ratusan warga mengungsi setiap hari.

Wartawan Reuters di Aleppo, Selasa malam, mendengar ledakan keras di suatu tempat dekat kota. Ada 10 tembakan menerangi langit dan menenggelamkan suara azan. Sepanjang hari Selasa, ada 154 orang, termasuk 35 warga sipil, 63 tentara pemerintah, dan 27 tentara FSA tewas dalam aksi kekerasan yang terjadi di seantero Suriah.

Di sisi lain, FSA untuk pertama kali dilaporkan telah memperoleh pasokan rudal permukaan-ke-udara, yang bisa menjatuhkan helikopter ataupun pesawat tempur musuh. NBC News, Selasa malam, melaporkan, FSA telah memperoleh hampir dua lusin senjata yang dikirim kepada mereka melalui Turki.

Sumber di AS mengatakan, selama beberapa pekan ini negara Arab yang sedang berusaha menjatuhkan Assad, termasuk Arab Saudi dan Qatar, telah mendesak pengiriman rudal jenis MANPADS (sistem pertahanan antiserangan udara portabel) untuk oposisi. Meski kini pasukan oposisi mungkin telah memiliki senjata itu, belum diketahui apakah mereka mampu mengoperasikannya secara efektif.

Pertempuran antara tentara rezim dan FSA juga meletus pada hari Rabu untuk pertama kalinya di dekat dua distrik berpenduduk beragama Kristen di Damaskus.

”Pertempuran pecah Rabu pagi di pinggiran permukiman Bab Tuma dan Bab Shargi. Dilaporkan, seorang tentara tewas,” kata Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) yang bermarkas di London.

”Selama ini tidak ada pertempuran terjadi di daerah itu. Ini adalah daerah-daerah tempat oposisi selama ini tidak memiliki akses,” kata Ketua SOHR Rami Abdel Rahman.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com